Mengenal Parasomnia, Bicara Sampai Berjalan Saat Tidur

- 10 Januari 2023, 17:36 WIB
Ilustrasi. Gangguan tidur parasomnia
Ilustrasi. Gangguan tidur parasomnia /Pexels/Andrea Piacquadio/

Tidak ada penyebab tunggal parasomnia. Kadang-kadang, mungkin karena kondisi medis yang mendasarinya seperti sleep apnea atau nyeri kronis.

Faktor lain yang mungkin dapat meningkatkan risiko berkembangnya parasomnia meliputi riwayat keluarga, gangguan penggunaan alkohol, insomnia, masalah kesehatan mental, Sindrom Kaki Gelisah (RLS), kurang tidur dan penggunaan obat, seperti obat penenang.

Parasomnia dapat terjadi selama tahap tidur apapun dan mungkin melibatkan berbagai perilaku.

Saat Anda tidur, Anda mengalami siklus NREM atau tidur gerakan mata tidak cepat dan tidur REM atau tidur gerakan mata cepat. Tidur NREM selanjutnya dibagi menjadi tiga tahap: N1, N2, dan N3. Siklus berulang sekitar 4–6 kali setiap malam.

Tidur NREM, juga disebut tidur diam, memiliki tiga tahap:

N1 : Tahap tidur paling ringan yang terjadi saat Anda tertidur. Anda mungkin merasa mengantuk, dan otot Anda rileks. Aktivitas otak melambat, dan Anda mungkin mengalami halusinasi hipnagogik, yaitu sensasi visual atau pendengaran yang tampak nyata tetapi merupakan hasil imajinasi Anda.

N2 : Masa tidur ringan saat gerakan mata berhenti, dan aktivitas otak melambat.

N3 : Tidur gelombang lambat, itu tahap tidur yang paling dalam. Saat itulah pernapasan dan detak jantung Anda berada pada titik terendah. Tidur gelombang lambat penting untuk pemulihan fisik dan kesehatan mental.

Baca Juga: Bongkar Gaji dan Kekayaan Asnawi Mangkualam, Bek Kiri Timnas Indonesia di Piala AFF 2022

Berikut adalah beberapa jenis parasomnia yang mungkin terjadi selama tidur NREM:

Halaman:

Editor: Ralki Sinaulan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah