Network
PORTAL SULUT - Sama seperti kanker lainnya, kanker usus besar mematikan. Masalahnya, tanda kanker ini kerap tak disadari penderitanya.
Contoh saja, pendarahan pada dubur yang kerap dikaitkan dengan wasir, padahal kondisi ini pataut diwaspadai kanker usus besar.
Namun, para ahli kesehatan pun memang mengakui, sebagian besar pasien kanket usus besar tidak memiliki gejala yang jelas.
Baca Juga: Dituding Curi Data Pribadi, FBI Anggap TikTok Bahayakan Keamanan AS
"Terutama jika masih dalam tahap awal," ujar Anton Bilchik, ahli onkologi bedah seperti dikutip dari Eatthis.
"Gejalanya bisa tidak spesifik, seperti pendarahan dubur, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kembung, sakit perut, mual dan muntah," dia menjelaskan.
Misagh Karimi, ahli onkologi medis spesialis kanker gastrointestinal, menambbahkan, pasien dengan kanker kolorektal mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.
"Atau gejalanya mungkin sama dengan masalah pencernaan lainnya," kata dia.
Karimi menjelaskan, polip yang mengandung sel kanker dapat tetap berada di dinding usus besar tidak hanya berbulan-bulan, tetapi bertahun-tahun. Dan, itu tanpa gejala.
Namun begitu gejala parah muncul, kanker biasanya berkembang ke tahap yang lebih lanjut.
"Ini adalah salah satu dari banyak alasan mengapa orang harus mengetahui riwayat medis keluarga mereka dan memberi tahu dokter mereka jika ada yang tidak beres," kata Karimi.
Jika gejalanya mungkin disebabkan oleh kanker kolorektal, ada tes skrining yang bisa dilakukan untuk mengetahui penyebabnya.
Tanda yang sering diabaikan
Toufic Kachaamy, Spesialis Program Intervensi AGAF, Cancer Treatment Centers of America (CTCA) mengatakan, ada tanda yang kerap diabaikan.
Tanda-tanda peringatan yang harus diperhatikan di antaranya:
- Perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung lama (lebih dari beberapa hari)
- Pendarahan rektum
- Darah dalam tinja
- Sakit perut
- Kram
- Kelelahan
- Kembung
- Penurunan berat badan
- Mual dan muntah
"Pendarahan dubur, terutama pada orang dewasa muda. Hal ini sering dikaitkan dengan wasir dan menyebabkan keterlambatan diagnosis," jelasanya.
"Setiap pendarahan dubur perlu dievaluasi. Bicaralah dengan dokter Anda tentang kolonoskopi jika Anda mengalami gejala ini."
Ubah gaya hidup
Salah satu upaya pencegahan kanker usus besar adalah mengubah gaya hidup termasuk dalam pola konsumsi.
Baca Juga: Presiden Ukraina Keukeuh Rudal yang Hantam Polandia Milik Rusia, Pejabat AS Sebut Sebaliknya
Karimi menyarankan untuk mengonsums makanan utuh yang tinggi serat, terutama buah-buahan dan sayuran.
Makan daging dalam jumlah sedang. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara kanker kolorektal dan tingkat konsumsi daging yang tinggi dalam jangka panjang.
"Kebiasaan sehat lainnya yang saya sarankan untuk diterapkan adalah meminimalkan konsumsi alkohol dan menghindari produk tembakau," kata Karimi.
Selain itu, dia juga menyarankan untuk rutin olahraga. Cobalah membiasakan berjalan kaki selama 10 menit ekstra dalam sehari.
"Kami melihat bahwa lebih banyak waktu berolahraga dan lebih sedikit waktu duduk berdampak pada risiko kanker kolorektal," kata dia.***
