Hai Moms, Begini Caranya Mendidik Anak Tanpa Harus Marah-marah

- 4 Oktober 2022, 14:40 WIB
Hai Moms, Begini Caranya Mendidik Anak Tanpa Harus Marah-marah
Hai Moms, Begini Caranya Mendidik Anak Tanpa Harus Marah-marah /Educadorelive/Educadoreslive

 

PORTAL SULUT - Mendidik anak tanpa marah adalah bagaimana kita mengajarkan sebuah kecerdasan emosional kepada mereka.

Anak-anak bisa melihat dan meniru sikap kita dari cara kita menyikapi persoalan yang ada, jika kita mudah tersulut maka anak-anak akan merasakan juga getaran jiwa kita yang sedang tersulut.

Kalau kita melihat anak banyak menangis, maka perhatikanlah sesungguhnya itu adalah gerakan hati orang tua.

Baca Juga: Sering Lakukan Kebiasaan Ini Bisa Jadi Penyebab Wanita Susah Hamil Kata dr. Ema Surya Pertiwi

Yang sedang bersedih, sedang menangis, sedang memiliki masalah yang besar, sehingga anak-anak akan merasakan Getaran yang sama.

Demikian juga halnya dengan orang tua yang sering marah, kalau kita menyaksikan anak sering marah-marah, yang pertama diperiksa adalah tentang emosional kita.

Apakah kita sedang marah-marah atau tidak. Kalau kita sedang marah-marah biasanya anak kita sangat rewel, sering ngambek, sering ngamuk bahkan tantrum tidak bisa dikendalikan.

Dikutip dari kanal Youtube Gue Sehat, Selasa 04 oktober 2022. Maka perhatikanlah emosional kita betapa penting mengasuh anak tanpa amarah.

Ketika orang tua melakukan kekerasan verbal terhadap anak, akan membuat anak-anak bisa menjadi anak yang memberontak dimasa depan.

Atau bahkan menjadi anak yang sangat pemurung, Ia bersembunyi dibalik lingkungan yang seharusnya dia bisa berinteraksi dan ini sangat berbahaya sekali bagi anak dimasa depan.

Ketika Ia tidak mampu mengendalikan emosinya, dia sulit diterima oleh orang-orang disekitarnya.

Yaitu ketika anak tak mampu berkomunikasi dengan baik dan tepat disebabkan emosi yang tak terkendali, atau anak memilih untuk menjadi pribadi introvert, mengurung dirinya dari segala keramaian.

Betapa penting orang tua untuk menyikapi masalah emosi ini, menjadi perhatian besar bahwa anak-anak butuh waktu untuk berproses dan butuh figur Ayah dan Bunda.

Yang juga memiliki kedamaian hati, kedamaian jiwa sehingga bisa menenangkan anak-anak kita dimasa depan.

Baca Juga: Inilah Gejala yang Muncul Saat ada Cacing Kremi Pada Buah Hatimu Menurut dr. Saddam Ismail

Berikut ini beberapa cara untuk bisa meredam emosi kita ketika menyikapi perilaku anak.

1. Sadarilah bahwa anak adalah mirror atau cerminan dari diri kita, ketika dia ngamuk berarti kemungkinan jiwa kita sedang meronta-ronta.

Ketika anak sedang bersedih, kemungkinan kita sedang menahan rasa amarah sehingga membuat kita bersedih dengan situasi hati kita.

2. Bagaimana kita mencoba memahami usia anak yang baru bertumbuh.

Anak tidak bisa diperlakukan sama seperti kita sesuai dengan keinginan kita, karena dia masih sangat kanak-kanak.

3. Bagaimana kita memahami tumbuh kembangnya bahwa dia baru belajar hidup.

Sehingga kalau dia melakukan kesalahan, ketika dia mengungkapkan emosinya itu semua disebabkan karena ketidak tahuan dan ketidak mampuannya.

4. Jikalau ingin menaklukkan anak agar tidak mudah marah dan kita juga tidak marah, caranya adalah sentuhlah tiga titik pada tubuh anak yang membuat dia cepat berdamai dengan dirinya.

Yaitu bagian otak atau ubun-ubunnya, terus turun sampai ke bagian tulang belakang sampai berakhir di tulang ekor.

Kenapa kita usap dan kita sentuh titik sentuh terbaik itu? karena itu adalah bagian pertama kali manusia tercipta.

Setelah bertemunya sperma dengan ovum menjadi zigot hingga berbentuk janin bayi, pertama kali di janin dalam tubuh ibunya itu berbentuk kepala tulang belakang dan tulang ekor.

Ketika itu diusap, maka seakan-akan anak sedang bernostalgia dengan masa paling damai di dalam rahim ibunya.

Baca Juga: Buya Yahya: Malaikat Murka Kepada Istri yang Melakukan Hal Ini, HENTIKAN!

itulah yang membuat anak mudah ditaklukkan agar mereka tidak menjadi anak yang penuh dengan amarah.

Jadi mendidik anak tanpa amarah adalah bagaimana orang tua menyadari bahwa kita adalah cermin dari jiwa anak.

Bersikaplah secara adil tetapi tegas. Kapan ketegasan itu dilakukan, yaitu ketika Ia melanggar nilai-nilai kebaikan yang ada di tengah masyarakat.***

Editor: Cadavi Lasena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah