Network
PORTAL SULUT - Saat dewasa tiba-tiba asma? dr. Saddam Ismail bilang ini 8 penyebab utamanya.
Bahkan, sekalipun tak memiliki riwayat asma, saat dewasa bisa jadi terserang penyakit asma.
Diketahui, penyakit asma adalah penyakit saluran pernapasan yang bisa mengenai siapa saja baik laki-laki maupun perempuan.
Baca Juga: Makanan Ini Punya Manfaat Tingkatkan Fungsi Otak Ungkap dr. Zaidul Akbar
Menurut dr. Saddam Ismail potensi terkena penyakit asma akan terjadi meskipun tidak memiliki riwayat asma sejak kecil.
Ia menjelaskan, karena seiring bertambahnya waktu perubahan-perubahan terjadi pada tubuh, baik perubahan di rongga dada dan sebagainya.
dr. Saddam Ismail pun mengungkapkan beberapa gejala asma, di antaranya:
- Batuk-batuk di malam hari
- Sulit untuk bernapas dan ketika bernapas ada bunyi
- Sesak dan sakit di dada ketika menarik napas
- Bernapas merasa terengah-engah.
Lantas, siapa saja yang rentan terkena asma ketika dewasa?
Baca Juga: Astaga, Begini 4 Tanda Obat Herbal yang Berbahaya Menurut dr. Saddam Ismail
Dilansir PortalSulut.Pikiran-Rakyat.com hari Minggu, 11 September 2022 dari kanal YouTube Saddam Ismail, berikut beberapa di antaranya:
1. Obesitas
Menurut dr. Saddam Ismail, obesitas bisa menjadi penyebab orang terkena asma.
Orang obesitas cenderung memiliki lemak berlebih. Hal ini bisa mengakibatkan banyaknya produksi hormon.
Hormon yang dihasilkan dari lemak bisa mengakibatkan peradangan pada saluran napas.
Selian itu, dr. Saddam Ismail menambahkan, orang obesitas bisa berisiko terkena penyakit GERD atau asam lambung bisa naik.
2. Penyakit saluran napas atas
Penyakit ini bisa meningkatkan risiko terkena asma pada orang dewasa. Satu di antaranya karena rinitis.
Rinitis bisa meningkatkan resiko terkena asma. Orang yang memiliki polip hidung bisa meningkatkan risiko untuk terkena asma saat dewasa.
Baca Juga: Sembelit Takut Kambuh Lagi, Cukup Minum Ramuan Herbal ini Kata dr. Zaidul Akbar, BAB pun Lancar
3. Perubahan hormon
dr. Saddam Ismail menjelaskan, asma menyerang perempuan dewasa dibandingkan laki-laki.
Ini diduga ada kaitan dengan perubahan hormon, baik hormon ketika kehamilan maupun hormon sebelum dan saat menstruasi.
Kemudian orang yang menjelang menopause bisa saja mengalami perubahan hormon, sehingga mengakibatkan bisa meningkatkan risiko untuk terkena asma.
4. Polusi udara
"Udara yang kurang bagus di sekitar kalian bisa meningkatkan risiko terkena asma saat dewasa," papar dr. Saddam Ismail.
Lanjutnya, polusi udara yang paling sering adalah asap rokok, asap knalpot ataupun debu.
5. Kena zat tertentu
Menurutnya, biasanya orang-orang yang bekerja dan sering terpapar zat-zat tertentu.
Baca Juga: Sebelum Tulang Keropos Semua Lawan Osteoporosis Pakai 3 Trik dr. Zaidul Akbar Berikut
Entah itu bahan kimia, atau bahan-bahan lainnya yang terus-menerus, apalagi alat pelindung diri tidak bagus.
Hal itu bisa meningkatkan risiko terkena asma saat dewasa.
6. Infeksi saluran pernapasan
Dokter Saddam mengatakan, saat kita terkena infeksi saluran pernafasan jangan dianggap remeh dan dibiarkan.
Hal itu karena bisa meningkatkan resiko terkena asma saat dewasa.
7. Obat-obatan
Disampaikan dr. Saddam Ismail, banyak orang mengira obat-obatan tujuannya untuk meningkatkan atau menyembuhkan penyakit, dan itu benar jika obat tersebut tepat.
"Tapi kalau menggunakan obat tanpa resep dokter, tanpa tahu tujuan yang jelas, mengapa minum obat tersebut.
"Hal ini nantinya bisa memperburuk kondisi asma dan juga bisa meningkatkan resiko terkena penyakit tertentu," ujar dr. Saddam Ismail.
Ia menambahkan, sebaiknya dalam menggunakan obat harus bijak.
8. Stres
Selanjutnya, kata dr. Saddam Ismail, stres juga bisa meningkatkan risiko terkena asma.
Hal itu karena saat stres imunitas jadi menurun, hormonal-hormonal ikut terganggu dan menjaga kebersihan juga ikut terganggu.
Demikian 8 penyebab dr. Saddam Ismail tentang saat dewasa kena penyakit asma.
Ia menjelaskan, gejala asma bisa diredakan dan juga dikendalikan.
Tetapi belum ada perawatan ataupun pengobatan khusus yang bisa menghilangkan penyakit asma.
"Yang terpenting kalian mengenali penyebab atau pemicunya apa, dengan begitu nantinya bisa menghindari pemicu terkena asma," pesan dr. Saddam Ismail.***
