PORTAL SULUT - HIV adalah virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi oportunistik.
Meskipun tidak ada obat untuk HIV, pengobatan dapat mengendalikannya.
Orang yang terserang virus dapat hidup sehat dengan perawatan medis dan pengobatan yang tepat.
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu memperlambat perkembangan virus dan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup.
Baca Juga: Paru-paru Basah Mudah Menyerang Orang Dengan Ciri-ciri Ini!
Mampu menemukan tanda-tanda awal dapat membantu seseorang menerima diagnosis cepat
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, menghancurkan jenis sel tertentu yang membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.
Meskipun tidak ada obat untuk HIV, pengobatan dapat diupayakan.
Orang dengan virus dapat hidup sehat dengan perawatan medis dan pengobatan yang tepat.
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu memperlambat perkembangan virus dan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup.
Beberapa faktor meningkatkan risiko terkena HIV, termasuk:
- berbagi peralatan untuk menyuntikkan narkoba
- mendapatkan tato dengan jarum bersama atau tinta bersama
- melakukan hubungan seks anal atau vagina tanpa kondom
- memiliki infeksi menular seksual
- sering terpapar cairan yang mengandung virus, seperti di laboratorium, medis, atau pengaturan darurat
- menggunakan obat-obatan dan alkohol, yang dapat merusak penilaian
- memiliki paparan virus selama persalinan, kehamilan, atau menyusui
Bagaimana HIV bisa menular? Dalam kebanyakan kasus, orang tertular HIV melalui seks anal atau vaginal atau melalui berbagi peralatan injeksi obat, seperti jarum suntik.
HIV hanya dapat menular melalui cairan tubuh tertentu, seperti:
- darah
- air mani
- cairan pra-ejakulasi
- cairan rektal
- cairan vagina
- ASI
Darah dapat membawa lebih banyak virus daripada cairan tubuh lainnya, sehingga kemungkinan penularan terbesar melibatkan paparan darah yang mengandung virus.
Namun, HIV tidak menular melalui semua kontak dengan cairan pembawa virus.
Agar penularan terjadi, cairan harus bersentuhan dengan jaringan yang rusak, aliran darah, atau selaput lendir, seperti yang ada di alat kelamin, rektum, atau mulut.
Jika darah yang mengandung HIV bersentuhan langsung dengan aliran darah orang lain, seperti melalui suntikan dengan jarum suntik bersama, ini sangat mungkin menularkan virus.
HIV dapat menular ke bayi selama kehamilan, kelahiran, atau menyusui.
Gejala HIV awal biasanya tidak spesifik.
Gejala awal biasanya tertahankan dan sering disalahartikan sebagai flu atau kondisi ringan lainnya.
Orang mungkin dengan mudah meremehkan mereka atau salah mengira mereka untuk kondisi kesehatan kecil.
Seseorang dapat mengalami gejala seperti flu beberapa hari hingga minggu setelah tertular virus, yang mungkin termasuk:
- demam
- ruam kulit
- sakit kepala
- sakit tenggorokan
- kelelahan
Selain gejala seperti flu, beberapa orang mungkin juga mengalami gejala yang lebih parah sejak dini, seperti:
- demensia
- penurunan berat badan
- kelelahan
Gejala awal HIV yang kurang umum meliputi:
Baca Juga: Bau Miss V Tidak Sedap dan Menyengat? Ini 11 Hal yang Bikin Miss V Kamu Bau Menurut dr. Saddam Ismail
sariawan di mulut
- borok pada alat kelamin
- keringat malam
- mual atau muntah
- otot yang sakit
- nyeri pada persendian
- pembengkakan kelenjar getah bening
Seseorang mungkin meremehkan gejala awal dan menunda berkonsultasi dengan dokter sampai gejalanya memburuk, pada saat infeksi mungkin sudah lanjut.
Demikianlah gejala awal HIV dan faktor resikonya sebagaimana dilansir Portal Sulut dari laman Medical News Today pada 3 September 2022.
Semoga bermanfaat dan sehat selalu.***