Kortisol juga membantu mengatur respon imun tubuh dan mengurangi peradangan.
Stres kronis merusak fungsi sumbu HPA, menyebabkan perubahan metabolisme dan kebiasaan makan.
Stres juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Stres mempengaruhi komunikasi antara otak dan sistem gastrointestinal (GI), membuat gejala GI lebih jelas.
Stres mempengaruhi semua bagian dari sistem GI, termasuk kerongkongan (pipa makanan), lambung, dan usus.
Stres dapat menyebabkan gejala GI, seperti mulas atau refluks, kesulitan menelan, kembung, sakit perut, mual, muntah, nafsu makan meningkat atau menurun, diare, sembelit dan kejang otot.
Gejala-gejala ini dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Baca Juga: Ini 8 Gejala Batu Ginjal Yang Tidak Boleh Disepelekan, Bisa Berakhir Fatal
Bisakah stres menyebabkan kenaikan berat badan?
Stres juga dapat menyebabkan penambahan berat badan meskipun ada intervensi diet dan olahraga.
Riset menunjukkan bahwa stres dapat menyebabkan kurang tidur, nafsu makan meningkat, mengidam makanan yang tidak sehat dan berkurangnya motivasi untuk terlibat dalam aktivitas fisik.