Stres dan pilihan makanan yang buruk sebagai akibat dari stres dapat berkontribusi pada peradangan yang meluas dan penurunan berat badan.
Peradangan ini dapat menyebabkan aktivasi saraf vagus, yang memengaruhi cara usus memproses dan memetabolisme makanan.
Ketika tubuh sedang stres, sistem saraf simpatik memicu pelepasan epinefrin, juga disebut adrenalin, dari kelenjar adrenal.
Aliran epinefrin mengaktifkan respons melawan-atau-lari tubuh, yang mempersiapkan seseorang untuk melarikan diri atau melawan ancaman yang akan datang.
Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Memasukan Uang Ke Saku, Dijamin Rezeki Lancar Kata Habib Novel Alaydrus
Epinefrin menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan pernapasan menjadi lebih cepat, yang dapat membakar kalori.
Selain itu, mengubah cara usus mencerna makanan dan mengubah kadar glukosa darah.
Sumbu Hipotalamus Hipofisis Adrenal (HPA) mengontrol respons tubuh terhadap stres, yang memengaruhi kadar kortisol.
Ketika tubuh sedang stres, kelenjar pituitari memberi sinyal ke kelenjar adrenal untuk melepaskan kortisol.
Hormon ini meningkatkan bahan bakar tubuh untuk energi dengan melepaskan asam lemak dan glukosa dari hati.