Ragam Gangguan Menstruasi yang Kaum Perempuan Perlu Tahu

- 5 Juli 2022, 19:54 WIB
Ilustrasi wanita menstruasi
Ilustrasi wanita menstruasi /Pexels/Andrea Piacquadio

Gangguan menstruasi yang umum terjadi, yaitu:

1. Amenorea
Mengutip dari Cleveland Clinic, amenorea adalah kondisi ketika seorang perempuan tidak mengalami menstruasi bulanan, bisa melewatkan satu atau lebih periode menstruasi.

Amenorea dibagi menjadi dua, yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea primer adalah kondisi di mana seorang perempuan sama sekali belum mengalami haid hingga 16 tahun.

Sementara itu, amenorea sekunder adalah kondisi di mana seorang perempuan usia subur yang tidak sedang hamil, tetapi pernah menstruasi sebelumnya, berhenti mendapatkan menstruasi selama 3 bulan atau lebih.

Baca Juga: Tak Disangka, 11 Kebiasaan Tak Terduga Ini Positif bagi Kesehatan, Nomor 5 bisa Hindari Stroke!

Kedua jenis amenorea ini memiliki penyebab yang berbeda. Amenorea primer dapat disebabkan oleh kelainan genetik, gangguan otak yang mengatur hormon menstruasi, atau masalah pada indung telur (ovarium) atau rahim.

Sementara itu, penyebab amenorea sekunder adalah:
• Kehamilan
• Menyusui
• Menopause
• Penurunan berat badan yang berlebihan
• Penyakit tertentu, seperti penyakit tiroid, polycystic ovarian syndrome (PCOS), dan tumor otak di bagian kelenjar pituitari atau hipofisis
• Gangguan rahim, seperti miom atau polip dalam rahim
• Stres berat
• Efek samping obat-obatan, seperti kemoterapi dan antidepresan
• Penggunaan kontrasepsi, seperti pil KB, KB suntik, dan IUD
• Kekurangan gizi atau malnutrisi
• Olahraga yang berlebihan

2. Dismenorea
Dismenorea adalah kondisi di mana perempuan mengalami nyeri saat menstruasi, umumnya pada hari pertama dan kedua haid. Gejalanya berupa nyeri atau kram di perut bagian bawah yang terus berlangsung dan terkadang menyebar hingga ke punggung bawah serta paha. Rasa nyeri tersebut juga bisa disertai sakit kepala, mual, dan muntah.

Dismenorea bisa terjadi karena kadar hormon prostaglandin yang tinggi saat hari pertama haid.
Setelah beberapa hari, hormon ini akan berkurang kadarnya dan membuat nyeri haid ikut mereda.
Nyeri haid jenis ini biasanya akan mulai berkurang seiring bertambahnya usia atau setelah melahirkan.

Selain karena hormon prostaglandin, dismenorea juga bisa terjadi karena adanya kelainan sistem reproduksi perempuan, seperti:
• Endometriosis
• Miom rahim
• Kista atau tumor di rahim
• Radang panggul
• Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x