Jika demam terjadi berulang, maka suhu tubuh anak untuk kejang pertama kemungkinan besar lebih rendah. Lalu step berikutnya akan kembali muncul dalam waktu satu tahun setelah kejang awal tetapi suhu demam mungkin tidak setinggi kejang demam pertama.
Pencegahan Kejang Demam
Meskipun Sobat Sehatku tidak dapat mencegah kejang demam, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan anak Anda terkena demam, yaitu:
• Memberikan anak obat penurun panas saat mengalami demam
• Jangan menggunakan pakaian tebal saat anak demam
• Beri si kecil banyak cairan untuk mencegah dehidrasi saat demam
• Segera mengobati infeksi yang mungkin menyebabkan demam
Perlu diketahui bahwa pemberian obat-obatan penurun panas saat anak sakit tidak mencegah kejang demam.
Penanganan kejang demam
Berikan obat penurun panas saat si kecil demam. Obat anti kejang akan diberikan sesuai rekomendasi dokter untuk mencegah kejang terjadi.
Namun, untuk melindungi anak dari cedera selama mengalami kejang demam, orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut di rumah sebagaimana dilansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
• Tetap tenang dan tidak panik.
• Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
• Jika si kecil tidak sadarkan diri, letakkan ia dalam posisi miring. Bila ada muntah, bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidungnya.
• Bila lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
• Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang yang terjadi.
• Dampingi si kecil selama dan sesudah kejang.
Meskipun umumnya tidak berbahaya dan hanya terjadi sebentar, segera hubungi dokter jika anak mengalami kejang demam untuk pertama kalinya. Orang tua juga perlu waspada jika kejang demam terjadi selama lebih dari 5 menit dan diiringi muntah, leher kaku, dan sesak napas.
Semoga artikel ini bermanfaat.***