Luar Biasa, Ilmuwan Temukan Metode Pengobatan Kanker yang Ampuh, Pada Penelitian Berhasil 100 Persen

- 30 Juni 2022, 09:26 WIB
Kanker usus juga disebut kanker kolorektal. Ini mempengaruhi usus besar, yang terdiri dari usus besar dan rektum, dan merupakan kanker paling umum keempat di Inggris. Tanda-tanda awal dapat ditemukan di perut Anda dengan dua perubahan yang tidak biasa ini.
Kanker usus juga disebut kanker kolorektal. Ini mempengaruhi usus besar, yang terdiri dari usus besar dan rektum, dan merupakan kanker paling umum keempat di Inggris. Tanda-tanda awal dapat ditemukan di perut Anda dengan dua perubahan yang tidak biasa ini. /Ilustrasi kanker usu besar/The Healthy

PORTAL SULUT - Kabar baik untuk pengembangan pengobatan kanker kolorektal atau kanker yang tumbuh di usus besar.

Hasil penelitian terbaru menunjukkan hasil yang mengesankan untuk perawatan dan pengobatan kanker kolorektal ini.

Pengidap kanker kolorektal yang berpartisipasi dalam penelitian ini tidak memerlukan lagi obat setelah mengikuti program imunoterapi eksperimental.

Baca Juga: Kolesterol dan Darah Tinggi Cepat Turun Jika Konsumsi Buah Ini Setiap Hari Kata dr. Zaidul Akbar

Dengan kata lain, perawatan terhadap kanker kolorektal memiliki tingkat keberhasilan sebesar 100 persen.

Hal itu dianggap cukup mengesankan, mengingat tidak semua uji klinis obat kanker bisa sukses.

Uji coba dilakukan terhadap 12 subjek pengidap kanker kolorektal itu digagas oleh peneliti dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSKCC).

Perawatan yang diterapkan terhadap pasien adalah pengobatan imunoterapi eksperimental.

Dari uji coba tersebut, semua peserta studi mengalami remisi, yaitu kondisi dimana pasien kanker tidak lagi memerlukan obat.

Kondisi itu dicapai setelah pasien menerima delapan dosis obat dostarlimab.

Hanna Sanoff dari Pusat Kanker Komprehensif Lineberger University of North Carolina mengatakan bahwa tumor di tubuh masing-masing subjek tidak lagi terdeteksi oleh endoskopi, MRI, pemindaian PET, atau pemeriksaan fisik.

"Ini adalah obat-obatan imunoterapi yang bekerja tidak dengan menyerang kanker itu sendiri secara langsung," kata Sanoff.

Baca Juga: 7 Minuman Penurun Kolesterol, Nomor 6 Kadang Salah dalam Mengolah Kata dr. Saddam Ismail

"Tetapi sebenarnya membuat sistem kekebalan seseorang melakukan pekerjaan tersebut," jelas Sanoff seperti dilansir NBCNews, Rabu, 29 Juni 2022.

Mengutip PMJ News, Temuan penelitian telah diterbitkan pekan lalu di The New England Journal of Medicine.

Pengobatan dengan metode checkpoint inhibitor diberikan setiap tiga pekan selama enam bulan pada pasien, yang mengidap kanker stadium dua dan tiga.

Secara historis, umumnya tingkat kelangsungan hidup pasien kanker kolorektal sebesar 90 persen untuk kasus lokal.

Jika kanker menyebar ke jaringan, organ, atau kelenjar getah bening lain, tingkat kelangsungan hidupnya 73 persen.

Banyak dari pasien bertahan hidup setelah menjalani operasi, bentuk pengobatan paling umum untuk kanker kolorektal. Akan tetapi, pasien terus mengalami efek samping yang serius.

Temuan studi terkini diharapkan bisa mengubah hidup pasien.

Akan tetapi, studi dianggap baru permulaan. Mengingat ukuran percobaan yang kecil, butuh penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hasilnya, serta mengeksplorasi lebih lanjut kemungkinan efek samping.

Para ahli memprediksi tingkat keberhasilan 100 persen bisa turun saat pengobatan diuji pada kelompok subjek yang lebih besar.

Namun, tim peneliti dalam studi tersebut menganggap hasil temuan mereka menggembirakan.

"Saya sangat optimistis. Kami belum pernah melihat sesuatu yang berhasil pada 100 persen pasien dalam pengobatan kanker," tukasnya.***

Editor: Adisumirta

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah