PORTAL SULUT - Dokter yang juga healthy vlogger, dr Ema Surya Pertiwi, membeberkan tentang gejala dan penyebab sering buang air kecil alias beser.
Beser atau sering kencing tentu sangat mengganggu aktivitas. Kondisi ini juga bisa jadi menunjukkan kondisi dalam badan kita terjadi sesusatu.
Nah, pemiliki akun YouTube Emasuperr, dr Ema Surya Pertiwi, dalam satu unggahan videonya menjelaskan tentang beser atau overactive bladder ini.
Baca Juga: Efek bagi Tubuhmu jika Terlalu Banyak Minum Kopi, Termasuk Kulit Wajah Lebih Cepat Tua
Menurut dr Ema Surya Pertiwi, ada empat gejala kandung yang membuat kandung kemih terlalu aktif, yaitu:
- Urgensi berkemih, hal ini membuat seseorang tidak bisa menunda keinginan untuk kencing
- Peningkatan frekuensi buan air kecil. Orang yang mengalami gejala ini perlu buang air kecil sangat sering, rata-rata 7 kali sehari
- Inkontinesia mendesak. Ini mirip seperti mengompol
- Nokturia yaitu kebiasaan kencing di malam hari lebih dari dua kali
Apa saja yang menjadi penyebab dari overactive bladder ini? Berikut penjelasan lebih jaug dari dr Ema Surya Pertiwi.
1. Otot panggul yang lemah
Seringnya pada wanita kehamilan dan persalinan itu dapat menyebabkan otot panggul kita meregang dan melemah, apalagi yang sudah melahirkan banyak kali secara normal.
Ini bisa menyebabkan kandung kemih melorot keluar dari posisinya dan meningkatkan resiko kebocoran atau meningkatkan resiko kelemahan pada area kandung kemih.
2. Kerusakan saraf
Biasanya kerusakan saraf ini membuat sinyal yang dikirim ke otak itu salah menerka waktu kekosongan kendung kemih.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! 14 Tips Ini Bantu Bayi Belajar Banyak Hal
Jadi, kantung kemihnya belum penuh sudah langsung ingin cepat-cepat dikeluarin aja.
Biasanya kerusakan saraf ini efek dari operasi panggul atau punggung. Operasi cesar juga bisa mempengaruhi.
3. Obat-obatan, alkohol, kafein dan makanan tertentu
Ini semua bisa meningkatkan keinginan kita untuk kencing.
4. Infeksi
Biasanya infeksi saluran kencing itu bisa mengiritasi saraf kandung kemi yang menyebabkan kandung kemih terjepit dan merasakan ingin buang air kencing terus menerus.
5. Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan memberikan tekanan ekstra pada area kandung kemih sehingga membuat kita mengalami inkontinensia urgensi.
6. Kekurangan estrogen setelah menopause
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 7 Kecantikan dari Dalam yang Membuat Pria Ingin Mendekatimu
Sering dialami pada wanita di usia 40-50 tahun ke atas dan perubahan hormonal ini dapat menyebabkan hilangnya kontrol pelepasan buang air kecil kita karena adannya urgensi.
Biasanya dengan wanita, itu bisa diobati dengan terapi hormonal namun ini juga harus dikonsultasikan ke dokter untuk penanganan masalahnya.
Kandung kemih yang terlalu aktif umum sekali dan sering dialami oleh semua orang, paling banyak adalah wanita karena wanita sudah melahirkan, hamil, semakin gendut, perubahan hormonal.
Namun overactive bladder ini bukanlah hal yang wajar terjadi, itu bisa diobati dan ditangani dengan baik oleh dokter.***