3. Kenikmatan bisa dirangsang lewat obat psikotropika, alkohol, rokok, jumlah likes di media social, pornografi, dan lain sebagainya.
Sementara itu, kebahagiaan tak membutuhkan substansi seperti itu. Kita bisa bahagia dengan sederhana, semisal menolong lansia untuk menyeberangi jalan, bermain dengan anak yatim piatu, atau memasak untuk keluarga.
4. Kenikmatan adalah tentang menerima pemberian. Sedangkan kebahagiaan bisa diperoleh lewat memberikan dan menderma.
Analoginya, kenikmatan seperti tangan di bawah. Kebhagiaan seperti tangan di atas.
5. Kenikmatan hanya bisa dirasakan oleh diri kita sendiri. Kebahagiaan, dapat dirasakan oleh banyak orang.
6. Kenikmatan memberikan efek adiksi atau kecanduan. Sedangkan kebahagiaan tidak memberi efek ketagihan.
Kalaupun kebahagiaan dapat memberikan efek kecanduan, efek tersebut tidak akan akan merusak tubuh. Kebahagiaan adalah tentang mencandu hal-hal yang sehat buat raga.
7. Kenikmatan merupakan efek dari hormon dopamin. Sedangkan kebahagiaan merupakan efek dari hormon serotonin.
Klasifikasi antara kenikmatan dan kebahagiaan tersebut terurai dengan baik oleh Robert Lustig dalam karyanya berjudul Hacking of the American Mind.