PORTAL SULUT - Awas nyamuk demem berdarah agar lebih hati-hati dalam memperhatikan lingkungan sekitar kita, mulai dari menjaga kebersihan dan langkah-langkah apa yang tepat dalam penanganannya.
Dengan mengenali bahayanya nyamuk demam berdarah agar kita akan berhati-hati dan memperhatikan lingkungan sekitar.
Karena dengan mewujudkan bebas virus Dengue merupakan bentuk preventif yang dilakukan sebelum terjadinya dampak yang akan menimbulkan penyakit sehingga dengan pencegahan ini tidak akan terjadi bahay penyakit (demam berdarah)
Dengan adanya bahaya nyamuk demam berdarah dan pencegahannya di kutip laman kemenkes_ri pada tanggal (16/06/23) dari Data Kementerian Kesehatan menunjukkan kasus Demam Berdarah Dengue pada periode 10 tahun terakhir mulai naik setiap bulan November dengan puncak kasus DBD di bulan Februari.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap Sarapan Paling Benar yang Sesuai dengan Anjuran Rasulullah SAW
Kemudian Pada tahun 2022, terdapat 131.265 jiwa kasus Demam Berdarah Dengue dan 50% terjadi pada anak di umur 0-14 tahun
Adapun yang terjadi pada lima Provinsi merupakan sebaran demam berdarah tertinggi pada lima Provinsi ini yaitu:
- Provinsi Jawa Barat
- Provisi Jawa Timur
- Provinsi Jawah Tengah
- Provinsi Sumatra Utara dan
- DKI Jakarta
Dari jumlah di atas di Provinsi tersebut, terjadi 1183 jiwa kematia, dimana ada 73% terjadi pada anak usia 0-14 tahun.
Biasanya jam-jam nyamuk Dengue yang aktif menggigit pada waktu di saat terang atau pagi pada pukul 08.00-10:00 pagi hari dan menjelang sore pada pukul 15.00-17.00 sore hari
Gejala masa inkubasi nyamuk Dengueini ada di lima sampai sepuluh hari, rata-rata timbul gejala pada tujuh hari sejak gigitan nyamuk Demam Berdara Dengue
Kemudian gejala-gejala yang akan ditimbulkan pada tubuh manusia akibat infeksi gigitan Nyamuk Demam Berdarah Dengue :
- Demam mendadak tinggi pada 2-7 hari
- Pusing atau sakit kepala
- Mual dan kadang muntah
- Sakit perut
Adapun pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan cara pemberantasan sarang nyamuk 3M yaitu:
- Menguras dan menyikat
- Menutup tempat penampungan air dan
- Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk berkembang biak
Kemudian menanam tumbu-tumbuhanhan pengusir nyamuk juga agar dapat mencegah gigitan nyamuk dan mencegah perkembangan nyamuk di lingkungan sekitar
Menggunakan Teknologi wolbachia merupakan teknik pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dilakukan untuk melumpuhkan virus Dengue didalam Nyamuk Aedes Aegypti ini
Sehingga virus Dengue dalam tubuh Nyamuk Aedes Aegypti (virus dengue) tidak akan menular kedalam tubuh manusia.
Langkah ini akan dilaksanakan terlebih dahulu di lima kota di Indonesia dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertingg, yaitu:
- Semrang
- Jakarta barat
- Bandung
- Kupang dan
- Bontang
Adapun Pencegahan lainnya yaitu bisa juga melalui vaksin Dengue, vaksin Dengue sampai saat ini ada dua jenis vaksin Dengue yang sudah mempunyai izin edar dari BPOM dan beredar di pasaran, yaitu vaksin Dengvaxia dan Vaksin Qdenga.
Inilah bahaya nyamuk demam berdarah dan pencegahannya agar terhindar dari bahaya nyamuk demam berdarah
Semoga bermanfaat***