Kaum Hawa Wajib Tahu, Ternyata Berenang Bisa Kurangi Risiko Timbulnya Sindrom Pramenstruasi (PMS)

5 Juli 2022, 06:11 WIB
Ilustrasi nyeri saat PMS /Pixabay.com disease


PORTAL SULUT - Pernah Sobat Sehatku merasakan suasana hati berubah atau tubuh secara fisik terlihat berbeda sebelum datangnya menstruasi? Atau mungkin merasa tidak nyaman menjelang menstruasi? Bisa jadi Sobat Sehatku mengalami Premenstrual Syndrome (PMS) atau sindrom pramenstruasi.

Penasaran apa itu PMS, yuks simak selengkapnya ulasan berikut sebagaimana disarikan dari berbagai sumber.

Apa itu PMS?

Premenstrual syndrome (PMS) adalah serangkaian kombinasi gejala yang dialami wanita yang muncul jelang satu sampai dua minggu sebelum wanita haid. Gejala tersebut dapat berupa perubahan fisik, perilaku, dan emosi.

Baca Juga: Terlalu Banyak Minum Air Putih, Inilah Akibatnya Bagi Kesehatan Tubuh!

Menurut Women's Health, sebanyak 90 persen wanita pernah mengalami sindrom pra-menstruasi atau premenstrual syndrom menjelang haid. Tingkat keparahan gejalanya bisa bervariasi, mulai dari yang ringan, seperti perut kembung, sakit kepala, hingga gejala yang lebih berat, yaitu depresi.

Penyebab Premenstrual Syndrome

Penyebab premenstrual syndrome belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa peneliti menyebutkan kemungkinan-kemungkinan yang memicu terjadinya PMS antara lain:
• Meningkatnya kadar estrogen dan progesteron menjelang menstruasi
• Kekurangan zat kimia serotonin yang menyebabkan perubahan emosi seperti gelisah yang berlebihan
• Kekurangan vitamin B6
• Gangguan metabolisme prostaglandin
• Berlebihnya kadar cairan yang ditahan oleh tubuh.

Faktor risiko premenstrual syndrome

Premenstrual syndrome pada dasarnya dapat dialami oleh setiap wanita. Namun, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang wanita mengalami PMS, antara lain:
• Memiliki riwayat mental seperti stres atau depresi
• memiliki keluarga dengan premenstrual syndrome (turunan)
• Merasa tertekan karena hidup atau pekerjaan
• Mengalami trauma fisik atau emosi
• Merokok
• Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
• Menjalani pola makan tinggi garam atau gula
• Jarang berolahraga
• Kurang waktu beristirahat atau tidur malam
• Kurang mengonsumsi vitamin B6, kalsium, dan magnesium.
• Terlalu banyak mengonsumsi kafein.

Baca Juga: Baca Ini, Ternyata Rokok dan Vape Sama-Sama Berbahaya Bagi Kesehatan

Tanda atau Gejala Premenstrual Syndrome

Dikutip dari Mayo Clinic, PMS memiliki banyak tanda dan gejala, dapat meliputi perubahan fisik, perilaku, dan emosi.

Gejala tersebut biasanya terjadi sekitar 1–2 minggu sebelum haid dan dapat berlangsung hingga beberapa hari setelah haid dimulai.

Gejala perubahan fisik saat PMS dapat meliputi:
• Nyeri payudara
• Berat badan bertambah
• Sakit kepala
• Tangan atau kaki membengkak
• Nyeri otot
• Nyeri sendi
• Kram perut
• Perut kembung
• Muncul jerawat
• Diare atau malah sembelit

Beberapa gejala perubahan perilaku yang dialami saat PMS adalah:
• Mudah lupa
• Kelelahan
• Sulit konsentrasi
• Nafsu makan meningkat
• Tak ingin bersama orang lain

Sementara itu, perubahan emosi yang dapat terjadi ketika PMS, yaitu:
• Mudah marah
• Menangis tanpa penyebab
• Gelisah yang berlebihan
• Insomnia
• Depresi
• Tegang atau cemas
• Murung
• Perubahan suasana hati
• Merasa kewalahan atau di luar kendali

Apakah Premenstrual Syndrome bisa dicegah?

Mengingat penyebab PMS tidak diketahui secara pasti, maka kondisi ini pun sulit untuk dicegah.
Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya PMS adalah menerapkan gaya hidup sehat. Beberapa upaya yang bisa dilakukan antara lain:
• Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara rutin, terutama berenang
• Konsumsi karbohidrat kompleks, seperti buah, sayur, dan serealia (misalnya gandum).
• Makan dalam porsi kecil, namun sering untuk menghindari kembung dan rasa penuh pada perut.
• Cukupi kebutuhan tubuh akan vitamin B6
• Membiasakan tidur 7–9 jam per hari
• Tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol
• Melakukan relaksasi
• Membatasi makanan tinggi gula dan garam, terutama 1–2 minggu sebelum haid
• Batasi jumlah coklat dan kafein (kopi, minuman ringan, teh) pada tubuh Anda.
• Konsumsi makanan kaya kalsium
• Mengelola stres dengan baik

Baca Juga: 5 Manfaat Minum Jus Lemon Bagi Kesehatan Tubuh

Pengobatan Premenstrual Syndrome

Tujuan pengobatan premenstrual syndrome adalah untuk meredakan keluhan yang dialami. Maka dari itu, pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan gejala yang dialami oleh pasien.
Beberapa metode pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter untuk menangani PMS adalah:
• Obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), seperti ibuprofen atau naproxen, untuk meredakan gejala fisik, seperti nyeri di perut, kepala, atau payudara
• Obat antidepresan, seperti fluoxetine atau paroxetine, untuk meredakan gejala emosi atau perubahan suasana hati
• Pil KB, untuk menyeimbangkan hormon agar gejala fisik PMS mereda

Bagaimana? Sudah tahu kan cara menangani sindrom pramenstruasi? Cobalah kenali tanda PMS agar Sobat Sehatku bisa mengendalikannya sehingga aktivitas sehari-hari tidak terganggu. Jika keadaan Sobat Sehatku belum juga membaik dan mengganggu tugas atau pekerjaan harian, ada baiknya Sobat Sehatku segera pergi ke dokter untuk mengatasinya.

Semoga artikel ini bermanfaat.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler