PORTAL SULUT - Dalam salah satunya khotbahnya, Ustadz dr. Zaidul Akbar ada seseorang yang menanyakan soal sakit gigi.
Seseorang menanyakan soal menahan dan menyembuhkan sakit gigi secara alami. Disamping itu mengenai mengobati gatal-gatal.
Terkait dengan sakit gigi, oleh ustadz Zaidul Akbar, sakit gigi sebagai permasalahan penyakit yang umum di kelompok masyarakat dan umat.
Baca Juga: Logika Cerdas Menikmati Hidup, Cara Bikin Setan Kecewa dan Frustasi Menurut Gus Baha
Salah satunya pemicu sakit gigi menurut ustadz Zaidul Akbar ialah kandungan asam pada tubuh yang terlampau tinggi.
Asam daripada tubuh kita itu karena tidak lain tidak bukan karena makanan.
"Ya kemungkinan rekan-rekan dr. gigi lebih memahami … asam badan kita balik-balik karena makanan," jelas ustadz Zaidul Akbar seperti dikutip Portalsulut.Pikiran-Rakyat.com dari Youtube Pro-You Channel, 'Mengobati Sakit Gigi', diakses 24 Januari 2022.
Banyak makanan asam seperti gula pasir, nasi putih, tepung, minyak goreng, dan banyak.
Baca Juga: Menurut Primbon Jawa Eyang Semar Tanggal Lahir ini Sukses Geden Tahun 2022, Cek Tanggal Lahir Kamu
Pada akhirannya badannya tidak imbang. Pada akhirnya giginya memiliki masalah karena kekebalan badan yang turun.
Lalu bagaimanakah langkah membenahi hal itu? Salah satunya langkah yang dijumpai ustadz Zaidul Akbar ialah oil pulling atau PCO.
"Itu kelak Diambil lalu Anda kumur-kumur, untuk bersihkan mulut," jelas ustadz Zaidul Akbar.
Ustadz Zaidul Akbar mengajari langkah membuat odol dengan tanah liat yang digabungkan dengan minyak kelapa yang telah beku.
Bahkan juga menggunakan arang juga bisa. "Dahulu, saya diberikan ibu saya pakai arang. Itu bagus sebetulnya," ingat ustadz Zaidul Akbar.
Baca Juga: Dubes Palestina Kunjungi PBNU, Gus Yahya: NU Tetap Pada Prinsip Melawan Penjajahan Kaum Zionis
Karenanya banyak pasta gigi menggunakan arang. Pasalnya arang memiliki kandungan karakter anti bakteri.
Rasulullah Muhammad saw pernah cedera pipinya dalam perang Uhud.
Saat itu, putri Rasulullah Muhammad saw, Fatimah ra., membakar tembikar atau tikar.
Lalu abunya ditempelkan di pipi si ayah. Karena abu itu punya peranan seperti antiseptik.***