50 Persen Orang di Dunia Alami Ketombe, Inilah Cara Membasmi Ketombe Secara Benar

22 Desember 2021, 21:57 WIB
Ketombe/Foto: Tangkap Layar YouTube Ini Kata Dokternya /

PORTAL SULUT - Siapa sih yang tidak mau punya rambut sehat, tebal, berkilau dan bebas ketombe kayak model iklan shampoo?

Sayangnya, sekitar 50% orang di dunia mengalami ketombe Padahal sudah coba berbagai shampoo tapi ketombe bandel dan gak mau pergi. Apa sih penyebabnya?

Dilansir kanal Youtube Ini Kata Dokter. Di dunia kedokteran ketombe disebut Pityriasis capitis, Ketombe ini menyebabkan kulit kepala dan rambut terlihat kotor, karena terkelupasnya sel-sel kulit mati dikulit kepala.

Baca Juga: 50 Pantangan Orang Jawa, Penuh Nasehat Moral

Jadi serpihan berwarna putih atau abu-abu, serpihan ini bisa menempel di rambut hingga jatuh ke bahu dan mengotori baju.

Selain terlihat kotor, ketombe juga bikin gatal dan tentunya bikin tidak percaya diri.

Normalnya lapisan sel kulit mati di kepala akan berganti dan mengelupas secara rutin.

Pengelupasan sel kulit mati ini sangat kecil, gak terlihat dan gak menimbulkan masalah.

Tapi pada orang-orang yang mengalami ketombe, lapisan kulit kepalanya mengalami sedikit gangguan.

Pertumbuhannya yang terlalu cepat bikin sel kulit mati menumpuk. Jadi sel-sel kulit mati yang terkelupas bisa terlihat kasat mata karena ukurannya cukup besar. Inilah yang namanya “ketombe”.

Ketombe biasanya dialami di usia 20an dan lebih sering pada laki-laki, dibanding perempuan Karena di usia 20an terjadi peningkatan produksi sebum (minyak) di kulit kepala.

Nah, Laki-laki memiliki ukuran kelenjar minyak yang lebih besar dan lebih aktif, yang dipengaruhi oleh hormon androgen (testosteron).

Jadi kulit kepalanya lebih berminyak. Nantinya si minyak ini bisa mensponsori pertumbuhan jamur di kulit kepala yang juga bikin ketombe.

Jamur Malassezia adalah jamur yang udah jadi penghuni tetap kulit kepala manusia dari zaman dulu.

Keberadaan si Malassezia pada kondisi normal tidak sampai mengganggu tapi pada orang berketombe.

Pertumbuhan jamur ini berlebihan, sampai-sampai bikin infeksi, gatal dan kemerahan Pertumbuhan jamur ini, juga didukung sama kondisi kulit kepala yang berminyak dan lembab.

Walaupun terjadi akibat infeksi jamur, ketombe tidak menular.

Selain peran si jamur, pengaruh lingkungan seperti iklim paparan matahari yang berlebihan, perubahan hormonal, stres psikologis iritasi akibat shampo berlebihan, kotoran dan debu, terlalu sering menyisir rambut kelainan saraf serta keadaan imunosupresi (imunitas terganggu) juga bikin ketombean.

Lalu, Gimana cara efektif membasmi ketombe?

Jangan gunakan sembarang shampoo. Gunakan shampoo yang mengandung zat anti ketombe seperti : Zinc. Zinc pyrithione (ZPT) efektif melawan Malassezia dan menghambat pertumbuhannya.

Selain itu, ZPT memperlambat produksi sel kulit baru dan mengurangi turnover (pergantian) sel kulit, dan mengatur produksi sebum Asam salisilat (salicylic acid) bekerja sebagai keratolitik, yang membantu pengelupasan penumpukan sel kulit mati di kepala sehingga ketombe berkurang.

Juga memiliki efek antiradang dan antibakteri Sulfur, juga membantu pengelupasan penumpukan sel kulit mati di kepala, dan sebagai antibakteri Selenium sulfida memiliki efek antijamur yang efektif mengatasi jamur.

Penyebab ketombe juga dapat memperlambat proses turnover sel kulit kepala Ketokonazol, zat ini dapat mengganggu pertumbuhan jamur dan efektif membunuh jamur Shampoo antiketombe.

Sebaiknya dibiarkan dahulu 5-10 menit, barulah dibilas sampai bersih.

Shampo dapat dipakai setiap hari selama 2 minggu kemudian dilanjutkan 1-2 kali dalam seminggu, untuk pemeliharaan Habis keramas, segera keringkan rambut supaya kondisi kulit kepala gak lembab dan bikin si jamur makin betah berkembang biak dikepala.

Baca Juga: Manfaat Ikan Tuna bagi Kesehatan

Batasi penggunaan produk perawatan rambut, seperti gel, pomade dan hairspray.

Jangan lupa hindari stress. Tapi, kalo ketombe yang dialami Bikin gatal makin parah, Bikin kulit kepala memerah, dan bengkak, Bikin rambut rontok hingga kebotakan dan tidak juga membaik, meski sudah menggunakan sampo antiketombe Sebaiknya berkonsultasi ke dokter kulit.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler