Catat! Ini Beberapa Tips Isolasi Mandiri ‘Isoman’ Covid-19 yang Benar

10 Juli 2021, 06:58 WIB
Tempat Isoman di Kelurahan Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, tepatnya di Balai Pengelolaan Perumahan Jabar Jalan Pasir Impun No.56 Kota Bandung. /Nandang Permana/Humas Pemkot Bandung


PORTAL SULUT — Pertambahan kasus Covid-19 di Indonesia kian menghawatirkan.

Banyak masyarakat yang terpapar virus yang muasalnya dari Kota Wuhan, China 2019 silam.

Tak sedikit masyarakat di Indonesia yang terpapar Covid-19.

Ada yang mempunyai gejala dari ringan hingga gejala berat yang diakibatkan oleh Covid-19.

Baca Juga: Seruan Mengheningkan Cipta Sabtu 10 Juli 2021 Pukul 10.07 WIB

Untuk masyarakat yang mempunyai gejala berat diharuskan dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.

Sedangkan yang mempunyai gejala ringan sampai sedang bisa melakukan isolasi mandiri dirumah atau dimanapun.

Nah, kali ini tim Portalsulut.Pikiran-Rakyat.com akan memberikan tips-tips saat menjalani isolasi mandiri yang benar.

Dilansir dari channel YouTube dr Tirta (Tirta PengPengPeng), ada beberapa tips-tips yang perlu dilakukan saat menjalani isolasi mandiri yang benar.

Berikut ulasannya:

1. Pasien yang melakukan isolasi mandiri tergantung dari gejala.

Pasien yang mengadakan Isolasi Mandiri (Isoman) adalah pasien dengan gejala, dan pasien tanpa gejala.

Jadi pasien positif Covid-19, tanpa gejala tapi positif Covid-19, gejala ringan dan gejala sedang.

Harusnya pasien dengan gejala sedang ini dirawat dirumah sakit. Tapi kalau ruangan tidak cukup diminta untuk melakukan isoman.

Untuk kalian yang di isoman dan tidak bergejala cukup isoman 10 hari.

Tidak perlu minum obat apapun karena tidak bergejala. Harus kalian lakukan adalah makan-makanan yang mengandung protein yang cukup.
- Makan makanan yang mengandung vitamin c dan d.
- Kalau kalian suka suplemen, bisa konsultasi lewat aplikasi telemedicine.
- Olahraga untuk kamu orang tanpa gejala boleh, tapi tidak perlu terlalu capek. Karena akan mengganggu sistem penyembuhan.

Baca Juga: Ini 27 Daerah di Luar Jawa dan Bali Berpotensi Terapkan PPKM Darurat

2. Tips berikutnya untuk orang gejala ringan.
- Biasanya orang dengan gejala ringan akan demam lebih dari dua hari, nyeri sendi, dan anosmia.
- Tidak ada gejala sesak, tidak ada batuk yang berat.
- Obat-obatan yang bisa dipakai untuk orang dengan gejala ringan adalah paracetamol 500 mg 3x sehari untuk demam, kalau ada nyeri perut bisa diminum antasida 500 mg 2 sampai 3x sehari. Perlu diingat antibiotik tidak diperlukan untuk gejala ringan.
- Vitamin konsultasi di aplikasi telemedicine
- Makanan sama harus mengandung protein yang tinggi, makanan hangat, minum air yang cukup, dan istrahat yang cukup.
- Untuk gejala ringan dilarang melakukan kegiatan yang berat harus bed rest.
- Isolasi 10 sampai 14 hari.
- Kamu dihitung tidak bergejala setelah kamu tidak bergejala.
- Setelah isoman selama 14 hari yang gejala ringan wajib PCR.
- Kalau negatif tunggu bebas gejala 10 hari.
- Isoman seperti ini bisa dirumah, dihotel atau dikos.
- Kalau sudah sembuh, ruangannya dicuci atau disemprot desinfectan yang ada rumahan.

3. Gejala sedang
- Teman-teman gejala sedang harus memerlukan konsultasi dengan dokter.
- Seharusnya gejala sedang harus dipantau saturasinya. Karena gejala sedang biasanya batuknya memberat. Walaupun saturasinya 95-98 masih ada kemungkinan dia terkena happy hypoxia. Jadi dia tetap sesak napas tapi saturasinya turun terus. Karena terjadi kekurangan penyerapan oxygen di pembuluh darah.
- Untuk gejala sedang kamu harus ke IGD. Jika ada ruangan kamu kalau bisa kerumah sakit.
- Gejala sedang diwajibkan rontgen atau foto xray dan cek darah lengkap selain swab. Jadi dilihat aktifitas parunya seperti apa dan darahnya seperti apa. Jika gejala sedang, paru-parunya bagus belum ada bercak keputihan, dan cek darahnya masih stabil, masih bisa isoman dirumah dengan resep-resep yang diberikan dokter. Biasanya untuk gejala sedang ada pengurangan gejala.
- Isoman gejala sedang dirumah kalian harus terus dipantau. Kalau misalnya saturasinya dibawah 90 atau sudah gejalanya 8 hari demam dan tambah parah langsung dibawa ke IGD untuk di isolasi untuk mendapatkan obat-obat anti viral. Obat-obat ini adalah obat yang mengurangi aktifitas virus dan tidak memperburuk gejala. Jadi tidak membunuh virus. Kalau di Amerika Serikat, India, dan Singapura gejala sedang tidak memerlukan obat apapun. Hanya obat penurun gejala, obat penurun panas, dan obat penurun sesak nafasnya. Tapi tetap diberikan oksigen.
- Terapi sedang sampai berat ini membutuhkan oksigen.
- Jangan mengobati diri sendiri dengan antibiotik.
- Ada tiga efek kalau kamu meminum dengan resep sendiri
a. Berlebihan. Dosisnya parah bahaya.
b. Pemberian obat itu harus tepat dosis, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat cara penggunaan.
c. Kerusakan pada organ tubuh terutama hati dan ginjal.

Baca Juga: Cara Unduh Sertifikat Vaksin Covid-19

4. Makanan dan suplemen saat isoman

- Makanan yang harus dihindari saat isoman adalah makanan yang mengandung lemak berlebihan dan kolesterol.
- Gulanya juga dibatasi. Terutama orang yang punya diabetes.
- Oksigen sedia kalau kamu gejala sedang.
- Makan-makanan yang banyak mengandung anti oksidan. Brokoli, kembang kol, tomat, wortel. Kamu juga perlu memakan makanan yang mengandung bawang putih, bawang merah, jahe merah. Itu untuk malam.
- Jahe merah itu anti inflamasi dan membuat aliran darah ke tenggorokan itu jadi banyak. Sehingga proses penyembuhan jadi lebih maksimal. Jadi kita kayak lebih legah.
- Minuman hangat air yang cukup. Karena nanti kita selema penyembuhan energy kita terkuras. Biasanya abis covid kita lemes banget.
- Dietnya protein karena protein itu zat pembangun tubuh yang mengganti sel-sel rusak.
- Jangan lupa minum air putih yang banyak tergantung dengan berat tubuh.

5. Saat isoman lakukan apapun yang menurut kalian bahagia selain memukul orang dan main judi.

Itulah beberapa tips-tips saat isolasi mandiri atau isoman dirumah.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler