PORTAL SULUT - Aktor, sutradara, sekaligus penulis skenario, Ernest Prakasa ikut berkomentar terkait kontroversi sinetron Suara Hati: Zahra yang yang di stasiun TV Indosiar.
Sinetron yang dibintangi oleh seorang remaja berusia 14 tahun tersebut, dianggap tidak mendidik. Selain itu, sinetron tersebut juga dinilai memiliki efek negatif terhadap pertelevisian di Indonesia.
Beberapa adegan dalam sinetron ini dinilai melanggar norma dan nilai kepantasan dalam lingkungan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Nagita Slavina Ditunjuk Sebagai Duta PON, Arie Kriting Sebut Seharusnya Perempuan Papua
Salah satunya adegan ranjang oleh Zahra, kemudian tokoh si Tirta yang problematic.
Tokoh si Tirta dalam sinetron ini dianggap seperti mengkampanyekan praktek pedofilia dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
Ernest Prakasa pun ikut buka suara terkait hal tersebut.
“Karna banyak teman-teman yang bisa meramaikan masalah ini tapi terikat oleh etika, kontrak kerja, ataupun rasa tidak enak hati, maka biar saya yang bersuara,” kata Ernest di postingan Instagramnya.
Menurut produser dan bintang film Cek Toko Sebelah ini, tayangan tersebut sudah sangat keterlaluan. Meskipun stasiun TV mengejar rating, namun hal tersebut sudah berada di luar akal sehat.
“Wahai @indosiar, ini keterlaluan. Sangat amat keterlaluan. Pemeran Zahra itu usianya masih 15 tahun. Okelah tolak ukur TV adalah rating, tapi tolak ukur manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian ini wajar?,” katanya sambil bertanya.