Begini Skenario dan Mitigasi Pemberangkatan Haji 2021 yang Disiapkan Kemenag

28 April 2021, 13:30 WIB
Pemerintah menyiapkan pesawat untuk memberangkatkan calon jemaah Haji 2021. /PMJ News

PORTAL SULUT – Pemerintah masih menunggu kepastian pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 dari Kerajaan Arab Saudi. Sampai hari ini belum ada kejelasan.

Namun demikian, Kementerian Agama (Kemenag) RI sudah menyiapkan skenario dan mitigasi pemberangkatan.

"Sampai hari ini kita belum memiliki kepastian pemberangkatan jemaah haji. Tapi kita terus berharap agar kita dapat memberangkatkan jemaah haji. Karenanya kami terus mempersiapkan berbagai skenario serta mitigasinya, termasuk alur pergerakan jemaah, jika ada pemberangkatan," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag, Ramadan Harisman di Ciawi, Bogor, Selasa 27 April 2021 dikutip dari PMJ News.

Baca Juga: Sore Ini Jokowi Lantik Nadiem Makarim dan Bahlil Lahadalia

Menurut Ramadan, penyelenggaraan haji di tengah pandemo perlu beberapa penyesuaian, terutama soal protokol kesehatan.

“Alur pergerakan jemaah disusun dengan tujuan untuk memastikan keselamatan dan keamanan jemaah, bila pemberangkatan haji dilakukan. Ini meliputi delapan tahapan yang harus dilalui jemaah selama melaksanakan ibadah haji," jelas Ramadan.

Berikut ini tahapan dan skenario disiapkan Kemenag RI:

Baca Juga: Aura Kasih Resmi Menjanda

1. Jemaah haji wajib divaksin. Sebelum melaksanakan proses rangkaian ibadah haji, setiap jemaah haji wajib menjalankan dua vaksinasi. Yaitu, vaksinasi covid-19 dan meningitis.

2. Karantina Asrama Haji. Selama berada di asrama haji, jemaah haji menjalani karantina selama 3 x 24 jam. Saat tiba di asrama haji, jemaah akan menjalani swab antigen dan pada hari ketiga, dilakukan tes PCR Swab. Jika hasilnya negatif, jemaah haji berangkat ke Arab Saudi. Jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri di asrama haji.

3. Karantina Hotel di Makkah. Jemaah haji dikarantina selama 3 x 24 jam di hotel dengan kapasitas maksimal dua orang per kamar. Setelah dikarantina selama 3 x 24 jam, jemaah haji akan tes PCR Swab kembali. Jika hasilnya negatif, pada hari ke-4 jemaah bisa melaksanakan umrah. Jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri pada hotel di Makkah. 
Baca Juga: Zidane Akui Madrid Lambat Panas, Tuchel Menyesal hanya Dapat Satu Gol

4. Miqat dengan Protokol Kesehatan. Jemaah haji yang akan melaksanakan umrah wajib diberangkatkan dengan menggunakan bus menuju tempat miqat dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan Pemerintah Saudi.

5. Umrah Wajib dan Thawaf Ifadlah. Selama di Makkah, selain umrah wajib dan thawaf Ifadhah di Masjidil Haram, jemaah diberikan kesempatan ke Masjidil (3 kali kesempatan) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

6. Jemaah di Madinah. Selesai melakukan seluruh proses haji di Makkah, jemaah akan diberangkatkan ke Madinah. Tiba di madinah, jemaah ditempatkan pada hotel-hotel yang telah ditentukan dengan komposisi satu kamar maksimum ditempati dua orang. Jemaah akan tinggal di Madinah selama tiga hari, sehingga tidak ada pelaksanaan shalat Arbain.
Baca Juga: Lima Anggota KKB Tewas Tertembak, Satu Anggota Polri Gugur

7. PCR Swab sebelum pulang ke Tanah Air. Pada hari ke-4, jemaah haji akan dipulangkan ke Tanah Air melalui bandara Madinah. Sebelum jemaah haji dipulangkan ke Tanah Air, akan dilakukan kembali tes PCR Swab. Jika hasilnya negatif, jemaah haji dipulangkan ke Tanah Air. Jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri pada hotel di Madinah.

8. Sebagai tahapan terakhir adalah swab antigen setibanya di Tanah Air. Setibanya di tanah air, dilakukan tes Swab Antigen bagi jemaah haji. Tes swab Antigen akan dilakukan di Asrama Haji. Jika hasilnya negatif, jemaah haji dipulangkan ke daerah masing-masing dan melakukan karantina mandiri di rumah. Jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri di asrama haji.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler