Cinta Laura Sebut ‘Rape Culture’ di Indonesia Masih Sangat Kuat

24 April 2021, 11:07 WIB
Cinta Laura Kiehl menyuarakan aspirasi perempuan Indonesia /Tangkapan layar Instagram @claurakiehl/

PORTAL SULUT – Aktris dan penyanyi muda Cinta Laura Kiehl, kembali menyuarakan masih maraknya kekerasan yang dihadapi para perempuan Indonesia.

Gadis kelahiran Quakenbrück, Jerman, 17 Agustus 1993, memang dikenal sering membahas kesetaraan gender dan kekerasan seksual yang dialami oleh perempuan.

“Sedih sekali melihat bahwa “rape culture” masih sangat kuat di negara kita. Sangat tidak adil bahwa mayoritas korban kekerasan tidak bisa mendapatkan keadilan yang seharusnya mereka dapatkan,” tulis Cinta dalam unggahan akun Instagramnya @claurakiehl, Sabtu 24 April 2021.

Dalam Oxford Dictionaries, rape culture adalah istilah untuk menggambarkan suatu masyarakat ataupun lingkungan yang terkesan menyepelekan pelecehan seksual. Bahkan, masyarakat memiliki tendensi untuk menyalahkan korban atau victim blaming.

Baca Juga: Zodiak Virgo Hari Ini 24 April 2021: Seseorang Mendoakan yang Terbaik Untukmu

Menurut Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak oleh Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak ini, perempuan yang populasinya hampir 50 persen di Indonesia, belum diberikan tempat yang nyaman untuk memenuhi potensi mereka.

“Bagaimana Indonesia mau berkembang kalau korban, yang kebanyakan adalah perempuan, tidak diberikan lingkungan hidup yang aman dan nyaman? Bagaimana 50% dari populasi Indonesia (yang adalah perempuan) bisa mendapatkan kesempatan dan memenuhi potensi mereka sebagai manusia jika tertekan, tertindas dan terbebani oleh trauma? Ditambah tidak mendapatkan support dan bantuan yang seharusnya mereka dapatkan?,” katanya lagi.

Oleh karena itu, dia mengajak para perempuan di Indonesia untuk bersama-sama mendorong pemerintah untuk secepatnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).

Baca Juga: Zodiak Leo Hari Ini 24 April 2021: Awas, Ide Cemerlangmu bisa Dicuri

“Kita harus mendorong pemerintah untuk #sahkanruupks! Sudah waktunya negara “demokratis” kita mempunyai payung hukum yang berpihak kepada korban,” tandasnya.

Dalam unggahan tersebut, dia juga mengunggah satu foto hasil sebuah poling.

“Dari 1636 responden yang alami perkosaan,72% mengaku tidak memberitahu orang lain apa yang terjadi; Dari 1636 responden  yang alami perkosaan, 93% tidak melaporkan kasusnya; Dari responden yang alami pemerkosaan hanya 6% yang melapor, tetapi kasusnya terhenti, pelaku bebas, damai dan lainnya; Dan dari responden yang alami perkosaan, hanya 1% yang kasusnya diusut tuntas oleh pihak berwajib,” ungkapnya.

Dari unggahan tersebut, pengikutnya mendukung apa yang disuarakan Cinta Laura.

Baca Juga: Popok Bayi Bekas Bisa Dijual, Ridwan Kamil: Diolah Jadi Bahan Bangunan, Ini Caranya

“Mantap harus bngt nih banyak publicfigur yg speakup kyk gini biar di dengar, karena kalo cuma orng biasa gak akan d dengar yang ujungnya menimbulkan rasa takut dan malas untuk melapor karena hasil laporannya sendiri tidak d dengar bahkan d respon !!,” komentar dari akun @meymyname.

Lain lagi diungkapkan akun @kharira. Dia mengaku memiliki teman korban pelecehan seksual. Namun anehnya korban malah dituduh mengarang cerita.

“Temanku pernah ngalamin kasus pelecehan seksual. Dia cerita ke teman nya, Dan apa respon Dari temannya yg laki2. Mereka malah menjawab "mana kita tau cerita sebenernya orang ditempat itu cuma Ada kamu Dan si pelaku, mungkin aja kamu yg ngarang cerita atau melebih2kan. Kan ga Ada saksi lain disana". Gila ga sih??? Sbg korban malah dituduh mengarang cerita bukannya di dukung atau di lindungi,” tulisnya.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: Instagram @movreview

Tags

Terkini

Terpopuler