Crypto dan NFT Sedang Tren, Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan Pandangan Islam Tentang Transaksi Ini

- 13 Februari 2022, 14:03 WIB
Ilstrasi. Crypto dan NFT Sedang Tren, Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan Pandangan Islam Tentang Transaksi Ini
Ilstrasi. Crypto dan NFT Sedang Tren, Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan Pandangan Islam Tentang Transaksi Ini /pixabay/tamimtaban

“Maka syarat utama dalam dalam fikih islam itu adalah barangnya mesti terlihat atau ada secara materi, maka dengan itu kepemilikan dari barang tersebut bisa dipastikan sempurna. Atau yang menandakan jika itu milik kita, artinya wujud dari barang itu memang ada,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Jangan sampai menurutnya seperti fatamorgana yang bisa dilihat tapi wujudnya tidak bisa dirasakan, menurutnya transaksi seperti ini tidak bisa memberikan kepastian.

Tidak memberikan kepastian disini adalah seperti judi ata qimar yang sifatnya gambling atau tidak pasti.

“Dimana orang yang mengeolola juga bisa untung sendirian tanpa memikirkan nasib dari orang yang menaruh hartanya di situ. Hal ini menimbulkan sesuatu yang sifatnya manipulatif itu qharar namanya, sehingga qharar dan qimar adalah sesuatu yang sangat dicegah oleh agama,” jelasnya.

Sehingga bisa menimbulkan mudarat atau ketidakseimbangan dalam transaksi ini sehingga berpotensi merugikan.

Baca Juga: WETON KEREN! 5 Weton Taat Ibadah dan Kuat Rezekinya Menurut Ramalan Primbon Jawa Pal Nabi Ibrahim.

“Sekarang saya contohkan, jika saya memiliki barang, misalnya peci ini lalu akan dijual, lalu anda punya alat tukar, artinya kita akan bertransaksi dengan barang yang terlihat, uangnya kelihatan dan pecinya juga kelihatan,” ucapnya.

Nah dirinya menambahkan ada juga transaksi yang digunakan untuk mengumpukan sedekan bgi kaum duafah, itu wujud fisiknya ada sebab bentuk dan keberadaan uangnya bisa dilihat secara materi.

“Akan tetapi jika dalam transaksi crypto itu bisa menimbulkan hal yang gambling, sebab secara wujud hal tersebut bisa dihadirkan. Di sini saya jelaskan bahwa memang dalam menjual NFT bisa dibuktikan wujudnya dengan disimpan di galeri lalu diptint itu wujudnya ada, tapi yang menjadi persoalan adalah dia ditransaksikan dengan uang crypto yang wujudnya tidak ada,” lanjut Ustadz Adi Hidayat.

Dirinya mengatakan bahwa memang secara digital nilai-nilai dari mata uang crypto ini bisa terlihat, tetapi tidak bisa dimunculkan dalam wujud yang bisa dibuktikan secara mateil.

Halaman:

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x