BAFS Ingin Jajal Bisnis Mobil Truck Bertenaga Listrik di Asia Tenggara

- 12 Januari 2022, 09:43 WIB
Ilustrasi mobil listrik
Ilustrasi mobil listrik /Pixabay.com/Blomst

Baca Juga: Penjualan Mobil Baru 2022 oleh Gaikindo Diproyeksikan Sebanyak 900 Ribu Unit, Begini Alasannya

BAFS Intech Co yang dimiliki sepenuhnya akan mengoperasikan usaha baru tersebut.

Menjelajah ke bisnis baru adalah bagian dari rencana restrukturisasi bisnis BAFS untuk memiliki lebih banyak sumber pendapatan setelah puluhan tahun ketergantungan pada layanan pengisian bahan bakar jet, yang menyumbang 80-90% dari total pendapatan.

ML Nathasit mengharapkan penjualan dari layanan pengisian bahan bakar jet di bandara Don Mueang dan Suvarnabhumi tumbuh sebesar 125% menjadi 3,994 miliar liter pada tahun 2022, naik dari 1,772 miliar liter pada tahun 2021, berkat pembukaan kembali negara tersebut.

Namun, penjualan 2022 hanya akan menjadi 65% dari penjualan 2019 yang mencapai 6,14 miliar liter sebelum pandemi Covid-19 melanda Thailand pada awal 2020.

ML Nathasit dicadangkan tentang memperkirakan kapan volume penjualan akan kembali ke level 2019.

Selama beberapa tahun terakhir, BAFS melakukan diversifikasi ke bisnis baru termasuk pengembangan infrastruktur dan pembangkit listrik. Ini bertujuan untuk mengurangi layanan pengisian bahan bakar jet hingga setengahnya pada akhir 2026, dengan sisanya menjadi bisnis baru.

Perusahaan telah mengalokasikan belanja modal senilai 14 miliar baht selama lima tahun ke depan untuk mencapai tujuan ini.

Sebelumnya pada tahun 2021, BAFS mengakuisisi dua pembangkit listrik tenaga surya di Jepang dari Padaeng Industry Plc dalam kesepakatan senilai 2,5 miliar (760 juta baht) dalam upaya untuk menghasilkan pendapatan dari energi bersih dan mengatasi dampak Covid-19.

Baca Juga: Tips Merawat Transmisi Matik Mobil Agar Tetap Prima Saat Berkendara

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x