Wow! Untung Rp16 M Sekali Panen, Ternyata Tanaman ini Banyak Tumbuh liar di Hutan Indonesia

30 November 2021, 07:58 WIB
Pohon gaharu / Pixabay


PORTAL SULUT - Hutan di Indonesia adalah salah satu kawasan, dengan jenis tumbuhan paling beragam di dunia.

Tidak sedikit jenis-jenis tumbuhan langka dan berharga fantastis di pasaran, merupakan tumbuhan endemik yang hanya tumbuh di hutan-hutan yang ada diberbagai daerah yang ada di Nusantara.

Di antara berbagai tumbuhan yang sering kita jumpai di kawasan hutan lindung, taman nasional, atau lahan perkebunan masyarakat yang belum di garap.
ada beberapa species tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi jika diolah dengan baik.

Baca Juga: Anda Pemalu? Coba 3 Peluang Usaha Ini, Dijamin Sukses

Tumbuhan ini biasa dimanfaatkan, kayu, buah, kulit bahkan daunnya.
Dari berbagai tanaman itu, ada satu jenis yang dijuluki sebagai kayu termahal di dunia.
Kayu dari tumbuhan apakah itu? Simak penjelasan berikut.

Di kutip Portalsulut.com dari berbagai sumber inilah kayu termahal di dunia yang di kenal di Indonesia dengan nama kayu Gaharu.

Sudah ribuan tahun, bagian dari pohon gaharu ini dikenal sebagai kayu para dewa.
Kayu Gaharu diidentikan dengan kemewahan, dalam salah satu teks tertua di dunia, Weda Sanskerta, yang telah ada dari 1.400 SM.

Kayu gaharu sangat di hargai di berbagai kebudayaan dan agama di dunia.

Harga satu kilogram gaharu bisa mencapai 100 ribu Dolar Amerika atau setara dengan Rp1,5 miliar.

Dengan harga yang seperti itu membuat gaharu menjadi salah satu bahan mentah termahal di dunia.

Gaharu sendiri di luar negeri sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan parfum atau dibakar sebagai dupa, wangi yang di hasilkan gaharu tidak bisa di samakan dengan wewangian lainnya.

Pohon gaharu atau nama latinnya Aquilaria malaccensis adalah jenis pohon endemik yang hanya tumbuh di hutan hujan kawasan asia tenggara.

Tidak semua kayu gaharu bisa di panen dan di jual kepasaran, pohon gaharu harus terlebih dahalu diinfeksi oleh semacam jamur.

Jamur dengan nama Phialophora parasitica ini akan menginfeksi bagian pohon gaharu.
Hal itu biasa di sebabkan oleh berbagai faktor mulai dari hewan yang sedang mencari makan atau dilakukan oleh manusia.

Di alam liar sendiri proses terbentuknya biasanya di lakukan oleh hewan kecil, seperti semut.
Semut biasanya membuat lubang di batang pohon sehingga menimbulkan luka dan membawa masuk mikroorganisme, bakteri, dan spora jamur ke dalam batang pohon.

Baca Juga: 7 Langkah Memulai Usaha Fotografi, Pengusaha Muda Wajb Tahu

Semut mengeluarkan cairan yang merusak pohon, kemudian pohon tersebut menggunakan getahnya sebagai mekanisme pertahanan diri, kemudian menutupi lukanya, yang lama-lama akan berubah warna menjadi hitam.

Dikutip portalsulut.com dari kanal Youtube Belajar Bisnis Gaharu, tentang membudidayakan pohon gaharu.

Ia menjelaskan cara mereka merangsang infeksi pada pohon gaharu yaitu dengan inokulasi paku.

Cara ini cukup mudah hanya dengan menancapkan paku di berbagai tempat pada batang pohon gaharu hingga mengakibatkan luka pada batang dan memancing getah untuk keluar dan mengendap di area itu,

Ia mengaku bisa mendapatkan untung sampai Rp16 miliar dalam sekali panen, dengan jangka waktu 2 tahun, sejak mulai menancapkan paku. ***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler