Berawal Dari Kelompok Pengajian, Sampah Plastik Dijadikan Kerajinan Tangan Oleh Pemuda Ollot II

- 17 September 2020, 15:44 WIB
Suasana pengajian oleh karang taruna desa Ollot II. (Foto Fandri Mamonto)
Suasana pengajian oleh karang taruna desa Ollot II. (Foto Fandri Mamonto) /



PORTAL SULUT- Sekitar pukul 19.30 Wita, Senin 14 September 2020, ketua karang taruna desa Ollot II, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Jerry Berahima bersama tokoh masyarakat Burhan Seroa dan wartawan mengajak ke salah satu rumah warga.


Rumah warga ini sesuai jadwal menjadi tempat pengajian rutin karang taruna desa Ollot II dengan sarungan dan peci Jerry bersama Burhan mengajak wartawan masuk ke rumah. Tampak beberapa anak muda datang sambil membawa Al’quran. Didalam rumah kami sudah ditunggu tuan rumah.


Ketua karang taruna Jerry Berahima mengatakan kegiatan pengajian ini dilaksanakan seminggu tiga kali. “Pada malam Selasa, Rabu dan Sabtu untuk tempat sudah dibagi dengan bergiliran,”ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Dukung Gerakan Global Untuk Kesetaraan Upah

Sementara itu tokoh masyarakat Burhan Seroa aktivitas pengajian ini baru berlangsung beberapa Minggu ini. “Setelah kegiatan mengaji selesai kami mendiskusikan hal-hal yang dilaksanakan oleh pemuda. Termasuk bagaimana sampah plastik menjadi kerajinana tangan,”ungkapnya.


“Pembuatan kerajinan tangan dari sampah plastik juga berawal dari kelompok pengajian ini,”tambahnya.


Menurutnya, tahapan sosialisasi untuk mengumpulkan sampah plastik sudah disampaikan ke pemerintah desa dan masyarat. “Setelah dikumpulkan nanti hari Jumat kemudian sampah plastik kami ambil,”ujarnya.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Insentif Survei Prakerja Rp150 Ribu

Ratih Mahamudu 19 tahun menuturkan ide ini awalnya dirinya melihat di Sulawesi Tengah, disana banyak dijual. “Dan diberikan tante satu kerajinan tangan. Dari sini saya belajar sandiri cara pembuatannya,”jelasnya.


“Selanjutnya saya usulkan ke forum pengajian tentang kerajinan tangan ini, dan mereka menerima usulan tersebut,”bebernya.


Menurutnya, sejauh ini sudah ada yang membeli satu, dibeli dengan harga Rp50.000. “Yang dibeli berupa tas terbuat dari plastik sabun,”tuturnya.

Editor: Fandri Mamonto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x