Waspada! Peringatan Dini Cuaca Ekstrim, BMKG: Berpotensi Hujan Lebat Disertai Kilat dan Petir

8 Desember 2021, 08:25 WIB
Longsor di Jalan utama Kotamobagu-Manado, tepatnya di Desa Komangaan Jl. AKD Ruas Kaiya*/BPBD Kabupaten Bolmong /

PORTAL SULUT – Rabu, 08 Desember 2021 pukul 00.40 wita BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk yang kan dialami oleh beberapa wilayah diindonesia, salah satunya di Sulawesi Utara.

Cuaca buruk tersebut berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas lebat dan sedang yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang akan menerjang beberapa tempat.
Kabupaten Minahasa: Seperti Danau Tondano, Tondano barat, Tondano Timur, Tompaso, Remboken, Langowan Barat, Pineleng, Tompaso,Kawangkoan Barat, Tombariri timur.
Kabupaten Minahasa Selatan: Modoinding, Tompaso, Ranoyapo,Motoling, Sinonsayang, Tenga, Amurang, Tumpaan, Tareran, Kumelembuai, Maesaan, Amurang Barat, Motoling Barat, Motoling Timur, Suluun Tareran.

Baca Juga: Desa Komangaan Kembali Longsor, Akses Jalan Trans Sulawesi Terputus. BPBD: Siang Sudah Bisa Dilewati

Kabupaten Minahasa Tenggara: Ratahan, Tombatu, Tombatu Utara, Tauluan ,Pasan.
Kabupaten Minahasa Utara: Kema, Kauditan.
Kota Bitung: Lembeh Selatan, Lembeh Utara, Madidir, Ranowulu, Aertembaga, Matuari, Girian, Maesa.
Kota Tomohon: tomohon Selatan, Tomohon Tengah, Tomohon Barat, Tomohon Utara.
Kabupaten Bolaang Mongondow: Dumoga timur, Lolak, Passi Barat, Passi Timur, Bolaang Timur, Bilalang.

Dan ada kemungkinan dapat meluas ke beberapa tempat di daerah

Kabupaten Bolaang Mongondow: Sang Tombolang, Lolayan.
Kabupaten Minahasa: Eris , Lembean Timur, kakas, Kakas Barat, Langowan Timur, Langowan Selatan, Mandolang.
Kabupaten Minahasa Utara: Pusomaen, Belang, Ratatotok, Ratahan Timur.
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara: Sangkub, Bintauna.
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur: Tutuyan, Kotabunan, Nuangan, Modayag.
Kota Manado: Wenang, Tikala, Sario, Wanea, Malalayang, Paal Dua.
Kota Kotamobagu: Kotamobagu Utara, Kotamobagu Selatan, Koatmobagu Barat, Kotamobagu Timur.

Baca Juga: Cuaca Ekstrim di Manado, Ombak Besar Hantam Kawasan Mantos, BMKG: Warga Pesisir Harus Waspada

Dari keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan peristiwa akan adanya cuca buruk yang akan menertapa beberapa wilayah di Sulawesi utara. Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menjelaskan, memang terjadi angin kencang yang bertiup di sekitar wilayah itu.
"Memang ada pusat tekanan rendah di perairan utara Sulawesi, menjadi pusat tujuan angin segala penjuru, utamanya di samudera Pasifik, juga di benua Asia. Sebagian besar angin menuju pusat tekanan rendah tersebut," kata Eko.
"Pusat tekanan rendah tentunya akan dibarengi dengan angin yang sangat kencang," lanjut Eko.

Terpaan Angin kencang ini yang menyebabkan terjadinya gelombang tinggi 2 sampai 4 meter. Akan tetapi, Eko menekankan, ada satu faktor lain yang membuat gelombang tinggi bisa mencapai daratan dan masuk ke area bangunan pemukiman masyarakat.

Faktor itu didukung dengan adanya pasang air laut harian yang terjadi bertepatan dengan datangnya angin kencang. "Ini (angin kencang) kebetulan juga berbarengan dengan fase pasang air laut harian. Bukan lebih tinggi, dampaknya menyebabkan air laut masuk ke daratan. (Kalau tidak bertepatan fase pasang) hanya gelombang tinggi saja yang dirasakan di perairan tersebut, tidak masuk ke daratan," jelas Eko.

Cuaca Buruk seperti ini, menurut Eko, diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan, akan tetapi tidak selalu gelombang tinggi atau banjir air laut yang mencapai daratan.

Eko juga menambahkan, jika cuaca buruk seperti ini tidak hanya bisa terjadi di Manado, tetapi juga wilayah sekitarnya, dan seluruh wilayah pesisir yang lain. Hanya saja, ia tidak bisa memastikan, wilayah mana saja yang akan mengalami peristiwa yang sama.
"Harusnya ini bisa berdampak di mana saja yang lebih luas, tergantung bagaimana pelindung pantainya, iya break water, atau sea wall, banyak kan. Kita enggak bisa bilang, disesuaikan dengan daerahnya untuk bangunan tepi pantai ini," Tambah dia.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada ketika gelombang tinggi berlangsung bebarengan dengan fase pasang air laut. "Karena masa pasang itu periodik, terutama masyarakat pesisir pasti tahu, tentunya. Kalau sudah kelihatan air laut, sudah tinggi di bibir pantai, pasang, masyarakat sudah harus mengantisipasi, ini kalau ada gelombang pasti masuk (darat),"Tegas Eko.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler