11 Weton yang akan Diikuti Khodam Leluhur pada Malam 1 Suro, Ini Cirinya

- 18 Juli 2023, 13:18 WIB
Ilustrasi 11 Weton yang akan Diikuti Khodam Leluhur pada Malam 1 Suro, Ini Cirinya
Ilustrasi 11 Weton yang akan Diikuti Khodam Leluhur pada Malam 1 Suro, Ini Cirinya /Pixabay @TheDigitalArtist/


PORTAL SULUT - Malam ini adalah malam 1 Suro. Dikutip dari laman Kemdikbud RI, malam 1 Suro juga bertepatan dengan tanggal 1 Muharram.

Berdasarkan SKB Tiga Menteri Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

Dengan demikian, malam 1 Sura jatuh pada Selasa, 18 Juli 2023 malam.

Baca Juga: 1 Suro Perbanyak Trakat untuk 5 Weton Ini, Tahun Ini Akan Banyak Musibah

Bagi masyarakat Jawa, bulan Suro adalah bulan yang penuh sakral.

Masyarakat Jawa mempercayai bahwa ketika bulan Suro tiba maka ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan. Salah satunya menikah atau mengadakan hajatan di bulan itu.

Biasanya, di malam 1 Suro digelar syukuran atau perayaan penyambutan. Doa-doa dipanjatkan kepada Tuhan. Meminta keselamatan di tahun itu. Malam Suro juga erat kaitannya dengan hal-hal mistis.

Nah, dikutip dari kitab Primbon Jawa, di malam 1 Suro ini ada sejumlah weton yang akan diikuti Khodam leluhur.

Weton ini disukai khodam leluhur, makhluk gaib tanpa pamrih.

Baca Juga: Ini Ciri di Tubuh Pemilik Weton Tulang Wangi atau Darah Manis di Malam 1 Suro, Ada 5 Tanda ini

Adapun ciri-cirinya adalah:

1. Intuisi tajam

2. Lidah melati (Sabdo Pendito Ratu)

3. Saklek namun tenang

4. Pendiam

5. Sering mendapatkan virasat lewat mimpi atau mediasi

6. Mendekati malam 1 Suro energi mereka lemas karena alam dan dia menyelaraskan dan membersihkan.

Baca Juga: 11 Weton Tulang Wangi Menjelang Malam 1 Suro 2023, Ada Ciri Khusus di Tubuhnya

Siapa dia?

Mereka adalah weton:

1. Senin Pon

2. Senin Wage

3. Senin Pahing

4. Selasa Legi

5. Rabu Kliwon

6. Rabu Pahing

7. Kamis Wage

8. Sabtu Wage

9. Sabtu Legi

10. Minggu Pon

11. Minggu Kliwon.

Lalu, apakah weton itu 100% tepat? tentu masyarakat tidak perlu memaksakan hal itu.

Karena itu sifatnya kepercayaan. Maka dikembalikan lagi kepada masing-masing orang.

Walaupun demikian, kehidupan seseorang bukanlah sepenuhnya berasal dari perhitungan Primbon Jawa. Oleh karena itu, tetaplah meminta petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah