PORTAL SULUT - Dunia diprediksikan akan gelap gulita di tahun 2022 akibat krisis ekonomi. Presiden Joko Widodo mengatakan mendapatkan kabar dari Bank Dunia akan ada 66 negara yang ambruk akibat kondisi ekonomi yang buruk.
Angka itu, kata Jokowi, awalnya hanya 9 negara, kemudian bertambah 25 negara, 42 negara, hingga menjadi 66 negara.
Jokowi juga menyebut pertumbuhan ekonomi di beberapa negara besar seperti Singapura, Eropa, Australia, hingga Amerika anjlok.
Baca Juga: Tigor Otadan Ramalkan Ada Gunung Meletus, Nitizen Kaitkan dengan Gunung Salak
Jokowi bahkan menyebut kondisi ekonomi dunia saat ini sudah pada tahap mengerikan.
"Amerika yang biasa kenaikan barang atau inflasi 1 persen, hari ini di posisi 9,1 persen, bensin naik dua kali lipat, Eropa juga sama," kata Jokowi.
Untuk di Indonesia, Jokowi Presiden Jokowi meminta para menterinya untuk terus menggenjot produksi bahan pangan alternatif, salah satunya adalah sorgum.
Bukan hanya Presiden Jokowi yang memprediksikan krisis ekonomi di tahun 2023, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan ekonomi global pada 2023 akan gelap gulita lantaran menghadapi risiko resesi dan ketidakstabilan pasar keuangan. Georgieva mengatakan prospek ekonomi global.
Krisis ini, katanya, disebabkan oleh pandemi Covid-19, perang Rusia vs Ukraina, hingga bencana iklim di semua benua.