Network
3. Suku Dayak
Meski Banjar merupakan rekan sewilayahnya, perempuan Dayak tidak kalah mempesonanya.
Lekuk wajah yang khas orang-orang ketinggian dengan kulitnya berwarna kuning langsat, rambut hitam diduga adalah warisan nenek moyang mereka dari daratan Mongol.
Setelah mereka meminggir untuk kedatangan pendatang dari suku lain, membuat mereka hidup di pedalaman ketinggian, memungkinkan mereka terbiasa mengkonsumsi makanan dan minuman yang masih alami.
Jarang menggunakan makeup, mungkin membuat kulit mereka masih terjaga dari bahaya merkuri, dan zat lainnya yang digunakan oleh produk Kecantikan.
Rahasianya pada bedak beras, pengganti produk masker yang membuat kulit mereka halus. Mata mereka juga menjadi poin penting nih, memiliki tatapan setajam Elang bisa membuat lawan bicara klepek-klepek.
Selain rupawan fisik daya pikat perempuan Dayak, juga terletak di keanggunannya. Tidak lepas dari kebiasaan mereka yang masih menjaga aturan tua, bersikap sederhana sekaligus tangguh adalah hasil pembelajaran mereka selama bertahun-tahun bersama alam.
Satu lagi nih standar kecantikan orang Dayak yang juga unik, kuping panjang misalnya yang masih ditemui di kampung Bena baru atau tato dengan motif detail untuk beberapa perempuan.
Hal itu mendobrak standar kecantikan pada umumnya, meski modernitas membuat mereka terpaksa mengikuti standar umum, banyak perempuan berkuping panjang mau tidak mau memotongnya.
