Ternyata Perilaku Hidup Hemat Bukan Berarti Pelit, Inilah Perbedaanya!

- 31 Mei 2022, 15:42 WIB
ILUSTRASI Hidup hemat bukan berarti pelit
ILUSTRASI Hidup hemat bukan berarti pelit /Freepik / @wirestock

 


PORTAL SULUT - Hidup hemat itu sesuatu yang sangat bermanfaat untuk pengelolaan keuangan kita, setiap orang punya definisi yang berbeda-beda.

Dikutip Chanel YouTube Roeang Belajar, ini beberapa konsep dasar tentang hidup hemat.

Pembeda utama perilaku hemat dan perilaku boros adalah pada saat kita mengambil keputusan dalam belanja.

Baca Juga: Menurut Astrologi Cina 4 Shio Ini Hoki Luar Biasa di Juni 2022, Rezeki Semakin Stabil

Orang-orang hemat adalah orang-orang yang selalu membeli sesuatu yang benar-benar dibutuhkan.

Sementara orang-orang boros  terkadang membeli sesuatu yang sebenarnya kita benar-benar enggak membutuhkannya, atau mungkin membutuhkannya tapi tidak sekarang.

Oleh karena itu ketika kita ingin berbelanja ada baiknya kita membuat daftar barang-barang  apa saja yang benar-benar kita butuhkan.

Kemudian mencatatnya dan catatan tersebut kita jadikan sebagai panduan dalam  melakukan belanja

Ketika kita berbelanja di luar daftar yang telah kita buat maka sederhananya pada titik ini kita terjebak pada perilaku boros.

Sebenarnya sesederhana itu batas antara boros dan hemat, ketika kita belanja sesuatu yang kita butuhkan, sesuatu yang kita rencanakan itulah perilaku hemat.

Sebaliknya, ketika kita berbelanja sesuatu yang mungkin tidak kita butuhkan atau terjadi begitu saja di luar kendali kita, pada titik ini kita terjebak.

Pada perilaku boros dalam   konteks ini berhemat tidak selalu mengurangi belanja kita, namun berhemat adalah menghindari   belanja yang bener-bener tidak kita butuhkan dan tidak kita perlukan.

Inilah konsep hemat ketika kita hendak membeli sesuatu fokuslah  pada fungsi dari barang yang kita ingin beli.

Baca Juga: Primbon Jawa Ungkap 10 Tanda Jodoh, Sudah Pernah Mengalaminya?

Jangan melebihi itu ketika kita membeli sesuatu yang fungsinya mungkin tidak kita gunakan.

Maka pada titik ini kita terjebak  pada perilaku boros, contoh sederhana, kita ingin membeli laptop ada begitu banyak pilihan  laptop dengan berbagai varian harga.

Maka ketika kita ingin membelinya fokuslah pada fungsinya, akan kita gunakan untuk apa laptop tersebut, apakah kita gunakan untuk desain atau sekedar menyelesaikan pekerjaan kantor seperti menulis   surat, membuat presentasi atau sejenisnya.

Letika hanya kebutuhannya untuk menyelesaikan pekerjaan kantor maka kita tidak perlu membeli  laptop dengan spek yang terlalu tinggi, kita tidak butuh laptop dengan spek untuk desain atau  editing video.

Ketika ternyata kita membeli   laptop dengan harga Rp20 juta dengan fungsi untuk desain editing atau pekerjaan berat lainnya, sementara fungsinya hanya kita gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor seperti menulis surat, menyiapkan presentasi dan sejenisnya.

Pada titik ini kita terjebak pada perilaku boros, tetapkanlah anggaran dalam belanja, ini penting tanpa kita menetapkan batas anggaran yang kita gunakan untuk belanja.

Sangat mungkin kita akan  berbelanja melebihi dari anggaran yang telah kita tetapkan misalnya, ketika kita ingin membeli laptop maka ada baiknya kita tetapkan berapa banyak uang yang akan kita gunakan untuk berbelanja.

Katakanlah, kita menganggarkan Rp5,5 juta maka jadikan itu sebagai batas atau panduan   untuk melakukan belanja.

Ketika kita melebihi anggaran yang telah ditetapkan maka sesederhana itu kita akan terjebak pada perilaku boros.

Sekali lagi perilaku hemat dan boros tidak semata-mata tentang mengurangi belanja, namun berbelanjalah sesuai dengan ketetapan yang telah kita susun.

Fokuslah untuk mencari kualitas  terbaik bukan sekedar mencari harga yang paling murah.

Terkadang orientasi berhemat adalah orientasi pada harga, kita mencari harga yang termurah  tanpa mempedulikan kualitasnya.

Baca Juga: Rahasia Sukses Khusus 4 Weton Ini, Lakukan Ini! Apa Saja Itu?

Katakanlah kita ingin membeli sebuah laptop, kita telah menetapkan fungsinya bawa laptop tersebut adalah laptop yang hanya sekedar untuk menulis surat atau membuat bahan presentasi.

Kita juga telah menetapkan anggarannya yakni sebesar sekitar  Rp5,5 juta, maka pada titik berikutnya kita menetapkan mencari spesifikasi laptop dengan  kualitas terbaik.

Konsep kualitas bukan berarti kita mencari kualitas yang benar-benar luar biasa melebihi fungsi yang kita butuhkan, namun konsep kualitas disini adalah kita mencari barang  dengan kualitas terbaik yang sesuai dengan anggaran kita dan yang sesuai dengan fungsi yang  kita butuhkan.

Setelah itu kita melakukan komparasi dari berbagai spek laptop yang ditawarkan, mana yang sesuai dengan kualitas yang kita harapkan selama ini.

Kita memahami berhemat selalu berurusan dengan harga, mencari harga yang terbaik atau termurah itu tidak salah.

Kita melakukan ini mencari harga termurah, setelah kita menetapkan kualitasnya terlebih dahulu telah   kita tetapkan anggaran dan fungsinya.

Pada contoh sebelumnya ketika kita ingin membeli laptop setelah kita tahu fungsi yang kita butuhkan, setelah kita menetapkan anggaran dan kemudian kita telah memilih barang yang berkualitas, yang  ingin kita beli barulah kita mengkomparasi harga.

Katakanlah kita telah memilih laptop tipe A yang akan kita beli kemudian baru kita melakukan   komparasi di tempat mana yang mampu memberikan harga terbaik untuk laptop tipe A tersebut.

Baca Juga: Bermental Baja! Meski Fitnah dan Tipu Bertubi-tubi Menghajarnya, 5 Weton Mampu Sukses dan Jaya

Artinya ketika kita ingin mencari  harga termurah kita harus terlebih   dahulu berpatokan pada kualitas yang menjadi standart kita.

Bukan semata-mata pada yang murah, setelah kita tetapkan tipe dan jenis barang yang ingin kita   beli, kita boleh melakukan komparasi harga baru kita mencari harga terbaik.

Hal terpenting yang harus kita ingat walaupun kita ingin mencari harga terbaik harga yang paling murah, walaupun kita ingin mengurangi pengeluaran bukan berarti kita melakukan eksploitasi.

Eksploitatif adalah satu tindakan mengurangi dan mengambil hak orang lain dengan tujuan agar pengeluaran kita menjadi lebih sedikit.

Perilaku ini lebih dekat dengan perilaku pelit contoh, saya ingin membangun rumah kemudian  saya mempekerjakan beberapa orang maka, agar saya dapat mengurangi pengeluaran saya saya  menawar harga yang paling murah kepada para pekerja.

Bahkan saya membayar mereka di bawah harga standar yang berlaku di pasaran, perilaku ini mungkin sekilas pengeluaran kita berkurang lebih sedikit.

Tapi ini adalah perilaku eksploitatif, berhemat tidak selalu melakukan tindakan eksploitatif, justru Ini   tindakan yang keliru berhemat adalah berusaha untuk memberikan sesuai dengan haknya sesuai dengan standart yang telah berlaku di pasar. 

Baca Juga: Jangan Tanam 3 Jenis Tanaman Ini Di Depan Rumah, Bisa Bawa Sial Kata Fengshui

Tindakan eksploitatif bukanlah perilaku hemat namun sebuah perilaku yang sangat merugikan orang lain.

Dari uraian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa perilaku hemat bukan sekedar terkait   dengan mengurangi harga tapi terkait dengan mengurangi pengeluaran.

Namun lebih dari itu berhemat adalah satu tindakan membeli sesuatu yang hanya kita butuhkan.

Membeli sesuatu sesuai dengan fungsinya, membeli sesuatu sesuai dengan anggaran, membeli sesuatu sesuai dengan kualitas  yang telah kita tetapkan, barulah kita boleh mencari harga terbaik atau yang paling murah.

Berhemat tidak selalu terkait dengan mengurangi pengeluaran dengan cara apapun.

Kita tidak boleh melakukan  tindakan eksploitatif demi tujuan hemat.

Itulah pemaparan tentang perilaku hemat mudah-mudahan ini dapat bermanfaat.***

Editor: Randi Manangin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah