Network
PORTAL SULUT - Ada letak tahi lalat pembawa hoki yang diramal akan jadi saudagar kaya raya dan di umur 40 tahun.
Diramal, letak tahi lalat ini pembawa hoki sehingga pemiliknya akan jadi saudagar kaya raya di umur 40 tahun.
Jika memiliki letak tahi lalat ini, maka akan hoki di umur 40 tahun sebab akan jadi saudagar kaya raya.
Baca Juga: Inilah 7 Hewan Pembawa Rezeki, Pemiliknya Akan Kaya Dan Tajir Menurut Primbon Jawa, Cepat Pelihara
Perlu diketahui bahwa tidak semua tahi lalat itu hoki. Ada tahi lalat yang biasa saja.
Tahi lalat merupakan bintik kecil berwarna coklat atau kehitaman di atas permukaan kulit.
Sebagian besar tahi lalat sudah ada sejak lahir pada seseorang.
Konon letak tahi lalat yang tumbuh di tubuh seseorang mempunyai makna.
Baca Juga: Waspadalah! 4 Neptu Weton ini Diramal Akan Sial di Akhir Bulan Mei 2022 menurut Primbon Jawa
Lantas bagaimana tahi lalat pembawa hoki yang diramal pemiliknya akan jadi saudagar kaya raya?
Dilansir Portalsulut.com dari YouTube Esa Production, pada Sabtu, 7 Mei 2022, berikut ulasannya.
1. Tahi lalat di bibir bagian atas
Tahi lalat ini dinamakan guno santi, tutur sapa orang ini sopan, pandai berbicara dan hoki.
Mereka juga baik, ramah dan pandai mencari rezeki.
Tidak heran jika pemlik tahi lalat ini bisa jadi saudagar kaya raya dan banyak uang.
Diramal, di umur 40 tahun, akan membawa pemilik tahi lalat ini beruntung karena sangat hoki.
Baca Juga: Ketahui Weton Yang Memiliki Watak Saudagar, Rezekinya Dari Berdagang
2. Tahi lalat di tengah-tengah hidung
Namanya tujuseh, orangnya baik dan selalu beruntung dan juga hoki.
Terutama ketika orang ini sudah menikah akan kelihatan sekali keberuntungannya.
Diramal, pemilik tahi lalat ini akan jadi saudagar kaya raya di umur 40 tahun, dan banyak uang.
3. Tahi lalat di hidung tapi letaknya bukan di tengah, bisa jadi di kiri atau kanan
Namanya pulungsih, ketika mengerjakan segala sesuatu orangnya selalu mendapatkan keberuntungan dan hoki.
Disukai banyak orang karena mempunyai daya pikat yang kuat.
Mereka juga sangat pemberani dan pantang menyerah dalam menggapai impian.
Di umur 40 tahun, diramal pemilik tahi lalat ini akan jadi saudagar kaya raya dan selalu hoki.
Baca Juga: Satu-satunya, Weton Ini Selalu Beruntung Sepanjang Masa Kata Primbon Jawa, Milikmu Bukan?
4. Tahi lalat di kelopak mata sebelah kanan maupun kiri
Tahi lalat ini namanya gunosanti. Orangnya membawa keberuntungan bahkan punya sisi hoki.
Mereka juga pandai dalam bergaul dan mencari rezeki karena memang orang ini giat bekerja.
Diramal, tahi lalat ini pembawa hoki bagi pemiliknya. Mereka akan jadi saudagar kaya raya dan banyak uang di umur 40 tahun.
5. Tahi lalat di alis sebelah kanan
Namanya kajen. Artinya masalah derajat, pangkat kewibawaan itu diajeni orang.
Orangnya baik, disukai banyak orang setrta pandai mencari rezeki dan paling hoki.
Diramoemilik pemilik tahi lalat ini jadi orang kaya dan banyak uang di umur 40 tahun.
6. Tahi lalat di alis sebelah kiri
Tahi lalat ini namanya jatmiko, orang yeng memilki tahi lalat dibagian ini disukai banyak orang dan juga hoki.
Keberuntungan juga akan berpihak pada mereka di umur 40 tahun.
Punya banyak uang dan kaya raya sudah jadi nasibnya.
Mereka juga pandai bergaul serta giat dalam bekerja karena orangnya cenderung sehat.
7. Tahi lalat di pilingan sebelah kanan atau kiri
Namanya sri tuo. Orang yang mempunyai tahi lalat dibagian ini biasanya cerdas, pergaulannya bagus juga hoki.
Juga disukai banyak orang, pandai mencari rezeki secara luas dan keberuntungannya sangat banyak.
Nasib pemilik tahi lalat ini diramal akan sangat bagus karena bisa jadi seorang saudagar kaya ketika umur 40 tahun.
8. Tahi lalat di kepala bagian kanan
Namanya Manik Hardo, pembawa keberuntungan dan hoki bagi orang yang memilikinya.
Orangnya cerdas, wawasan luas juga disenangi banyak orang juga sangat hoki.
Di umur 40 tahun, diramalkan akan membawa keberuntungan bagi pemilik tahi lalat ini.
Teman-temannya juga banyak, dari pertemanan yang luas inilah sumber rezeki baginya.
Itulah letak tahi lalat pembawa hoki, yang diramal akan jadi saudagar kaya raya di umur 40 tahun.
Editor: Jaka Prasojo
