Network
Kota ini terletak di tengahnya tengarai dan pegunungan gurun yang terjal tempat yang sekarang menjadi sudut barat daya kerajaan Hasmit Yordania.
Dalam perjalanannya sebagaimana dikutip Nasional Geografi, Kota Petra dijuluki julukan the “Lost City”.
Hal itu lantaran kota ini pernah hilang dari dunia Selama ratusan tahun. Sebelum ditelan bumi Peter Preskar ke dalam tulisannya Petra-Lost City of Jordan menjelaskan, Petra didirikan sekitar tahun 310 masehi sebagai ibukota kerajaan Abbasiyah Nabatea.
Nabatea sendiri diyakini merupakan salah satu suku Arab nomaden yang tiba di wilayah tersebut sebagai pedagang sekitar abad ke-4 sebelum masehi.
Diketahui Petra berkembang pesat karena dua alasan, yaitu lokasi di sepanjang rute perdagangan dan melimpahnya sumber air tawar di sekitar.
Alhasil kota ini mencapai puncaknya pada abad ke-19 masehi. Petra sendiri mengakui pemerintahan Romawi, namun sebagian besar tetap memilih independen.
Namun pada 106 masehi, Kaisar Romawi Trajan atau Trajanus menganeksasinya tanpa perlawanan.
Petra akhirnya menjadi ibukota salah satu Provinsi Romawi baru Arabia Petraya, keruntuhan kota ini mulai tampak pada 363 masehi usai dilanda gempa bumi kuat yang merusak banyak bangunan termasuk sistem pengairan.
disaat yang sama, statusnya sebagai jalur sutra dan perdagangan memudar, tak lama setelah jalur perdagangan laut mulai mendapat tempat.
Petra berangsur-angsur ditinggalkan dan tertutup pasir. Baru pada 1812 penjelajah Swiss Johann Ludwig Burckhardt menemukan kota ini.
