Sejarah Mistis di Balik Hari Valentine, Awal Mula dari Athena Kuno, Muslim Wajib Baca

- 14 Februari 2022, 11:28 WIB
Sejarah Valentine Day/ Youtube Ferry Channel
Sejarah Valentine Day/ Youtube Ferry Channel /


PORTAL SULUT - Artikel kali ini kita akan membahas tentang sebuah hari yang diberi istilah atau dinamakan hari kasih sayang yang terkenal di zaman sekarang dengan hari Valentine. Seperti apa latar belakangnya?

Dilansir PortalSulut.com Senin, 14 Februari 2022 dari kanal YouTube ferry channel berikut ini.

Sejarah ini berawal dari Athena Kuno. Pada saat itu ada sebuah ritual yang disebut Gamenion yang merupakan pernikahan Dewa Zeus dan Dewi Hera.  Yang mana mereka laksanakan peringatan ini sekitar pertengahan januari sampai pertengahan februari.

Baca Juga: Inilah! Kondisi Karir 12 Shio dari Naik Jabatan Hingga Tawaran Pekerjaan Baru, Cek Shio Kamu?

Awalnya mereka adalah dewa dan Dewi. Zeus adalah dewa bapak, sedangkan Hera adalah Dewi yang paling cantik.

Dan dalam sebuah lukisan juga diperlihatkan Cupid, yaitu sosok bayi bersayap tanpa busana, bawa busur yang siap memanah.

Ketika Cupid ini dihadirkan artinya adalah hubungan itu direstui dari Tuhan mereka. ini makna kehadiran dari pada Cupid.

Budaya ini demikian semarak di Yunani. Kemudian menyebar sampai kepada Romawi. Ketika budaya ini masuk ke Romawi, maka dipakai sebagai icon bukan Zeus-Hera, mereka tidak disebut gamenion, tapi disebut Lupercalia.

Tokohnya berarti adalah Dewa Lupercus. Kalau tadi di Yunani peringatannya adalah satu bulan, yaitu pertengahan januari sampai pertengahan februari,  maka Lupercalia ditetapkan adalah 15 februari.

Diceritakan Lupercalia adalah suatu ritual tepatnya adalah ritual pensucian. Pensucian diri dari kutukan kemalangan dan kemandulan.

Siapakah Lupercus itu? ternyata Lupercus adalah Dewa yang digambarkan separuh manusia. Yakni dari atas kepala sampai setengah badan adalah manusia, dan setengahnya lagi adalah binatang.

Baca Juga: Cek Saldomu! Kondisi Keuangan 12 Zodiak, 8 Diantaranya Saldonya Melonjak Tajam di akhir Februari 2022

Dan seperti apa ritual mereka? pendeta-pendeta aliran Lupercus yang rata-rata adalah laki-laki muda, mereka mengorbankan domba untuk persembahan. Kemudian minumnya pun dengan wine bukan dengan air atau teh atau kopi.

Dan mereka inilah yang kemudian lari memutari sepanjang jalan di rumah, dengan membawa potongan kulit domba.

Sementara yang wanitanya, mereka sudah bersiap berdiri dikeliling gedung-gedung di Kota Roma. Kemudian para pendeta itu mereka mendatangi para gadis yang juga memegang sekerak daging domba, sebagai suatu simbol bahwa gadis itu ikut upacara. Maka setelah didekati di punggungnya pun diusap dengan kulit domba.

Kembali lagi di situ mereka tampilkan Cupid dengan apa maksud menampilkan Cupid ? sekali lagi bahwa adegan ini mendapatkan restu dari Tuhan mereka.

Setelah mereka ikut meminum wine yang diberikan oleh para pendeta aliran Lupercus, otomatis mereka semua mabuk. Akhirnya kota Roma pun dipenuhi dengan muda-mudi yang mabuk.

Baca Juga: Wajib Bersyukur! 4 Weton Paling Panjang Umur, Banyak Mendapat Doa dan Kebaikan, Andakah Salah Satunya?

Kemudian aktivitas mereka ketika mabuk, ternyata aktivitasnya adalah tujuan daripada ritual yaitu menghilangkan kemandulan dan kutukan.

Kota Roma tahun depannyapun banjir banyak sekali bayi-bayi yang lahir akibat dari pada pesta ini. Jadi tidak ada yang mandul karena banyak bayi yang lahir.

Tidak ada yang terkena kutukan, sial dan sebagainya. Karena mereka beranggapan semuanya sudah mendapatkan pesona hidup.

Lantas siapakah ayah dari bayi tersebut? sering tidak diketahui. Maka bayi-bayi yang lahir itu disebut dengan istilah bayi-bayi Lupercalia.

Kondisi seperti ini, ritual ini yang unsur maksiat yang sangat demikian brutal, dengan sangat mudah menjalar. Mulai dari Roma sampai ke Inggris, sampai ke Prancis. dan pengedarnya adalah tentara Roma.

Setelah sampai ke Inggris, ke Prancis maka acara itu mengalami perubahan nama. Karena mereka menyebutnya dengan istilah Love Lotre, love artinya cinta dan lotre artinya undian, jadi undian cinta.

Baca Juga: 8 Weton Punya Jiwa Humoris Tinggi, Kaya dan Super Sehat, Menurut Primbon Jawa Paket Lengkap

Lalu bagaimana yang dimaksudkan dengan undian cinta? ternyata mereka membuat suatu acara itu di taman kota, maka di tengah-tengah taman, juga masih dalam 15 Februari, mereka sepakat diletakkan bejana di tengah-tengah Taman.

Wanita-wanita muda, beserta ritual masing-masing diminta untuk menulis namanya dan memasukan nama mereka di dalam bejana.

Setelah para wanita sudah memasukkan nama mereka ke dalam bejana, maka kemudian kaum pria pemuda maju kedepan sambil mengambil satu nama yang ada didalam bejana.

Satu gulungan kertas yang dimasukkan ke dalam bejana tadi, maka kemudian dibuka dan dibaca nama yang tercantum dalam kertas itu.

Itulah yang mereka yakini bahwa itu jodoh mereka. Minimal jodoh semalam. ketika festival atau ritual sudah berlangsung. Di Roma, Inggris dan Perancis, remaja tersedot perhatiannya kepada ritual tadi. Banyak sekali mengikuti ritual-ritual itu.

Sementara kaum-kaum muda menjadi tidak tertarik masuk ke gereja. Mereka lebih senang dengan ritual ini. Maka akibatnya gereja-gereja sepi.

Baca Juga: Calon Sultan! 3 Weton Ini Sangat Mudah Sukses dan Kaya di Tahun 2022, Weton Kamu Bukan?

Pengunjung gereja umumnya adalah kakek nenek dan cucu. Sehingga Paus Gelasius sangat berpikir bagaimana menghadapi kondisi seperti ini. Sebab kalau tidak ada anak muda masuk ke gereja, maka akan terjadi suatu kekosongan. Di mana hanya generasi kakek nenek. Ketika mereka meninggal tidak ada pelanjutnya. Yang ada hanya anak-anaknya yang masih sangat remaja. Bagaimana menghadapi itu?

Maka akhirnya Paus Gelasius menganggap perlu mengadopsi perayaan pagan dan immoral tadi, dibawa masuk ke gereja. Tapi iconnya dirubah. Bukan dewa-dewi itu lagi, tapi icon nya sudah diubah dinamakan Sin Valentino.

Sin Valentino di mana Sin adalah orang yang sudah meninggal. Orang baik, orang suci yang namanya Valentino.

Valentino dinyatakan meninggal pada tanggal 14 Februari 269 masehi, akibat dieksekusi oleh raja Claudius ll, Raja Romawi yang memerintah tahun 265-270 Masehi.

Sosoknya Sudah bukan dewa-dewi lagi. Melainkan sosoknya ialah Sin Valentino. Telah diubah. Ini adalah sosok Sin  Valentino. Gereja menggambarkan seperti dia ini dianggap sebagai pahlawan suci, yang ceritanya gara-gara pada masa itu ada wajib militer, dimana pemuda harus ikut perang.

Baca Juga: 5 Weton Berikut ini Sulit diatur dan Tidak Takut Siapapun, Menurut Seni Perhitungan Primbon Jawa

Ada pemuda yang enggak berani perang karena mereka juga sudah punya program untuk menikah.

Maka oleh Valentino dia disembunyikan pemuda-pemuda itu. Tapi kemudian Valentino dieksekusi, dihukum mati karena ia melindungi pemuda yang tidak mau ikut perang.

Akhirnya Paus Gelasius meresmikan Valentine day. Dari kata Valentino sebagai ganti nama dari pada Love Lotre Yakni undian cinta.

Sebelumnya ganti nama terhadap Lupercalia ganti nama dari upacara di Yunani yang disebut dengan istilah Gamenion.

Maka Gelasius menamakannya sebagai hari valentine day. Kalau semula yang tadi dikatakan pertengahan Januari sampai pertengahan Februari, diubah menjadi 15 Februari.

Baca Juga: Kebal Omongan Tetangga, Weton Ini Malah Terus Diguyur Uang Menurut Primbon Jawa

Maka sekarang pada masa Gelasius ditentukan menjadi 14 Februari. Tepatnya pada tahun 498 masehi. Inilah bentuk sinkretisme perayaan Pagan.

Jadi sekarang sudah paham, bahwasanya perayaan Valentine day ini adalah perayaan orang-orang non Muslim. Valentine's Day bukan hari perayaan Islam, bahkan itu adalah perayaan yang sangat tidak boleh diikuti seorang Muslim. Maka kaum muslimin tidak boleh ikut-ikutan meramaikan apalagi merayakannya.
 
Rasulullah Shallallahu alaihi sallam menyatakan, barangsiapa yang meniru kebiasaan suatu kaum maka dia termasuk dalam kaum.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x