Setelah beberapa dekade, Penelitian yang dilakukan ternyata bangsa Romawi kuno, juga jauh lebih terbuka soal seks dari bangsa lainnya.
Ada berbagai simbol Lingga yang sering muncul dalam Citra religius dan sehari-hari. Selain itu simbol-simbol tersebut dapat ditemukan dimana-mana, dari dinding kuil sampai jalan-jalan kota.
Dahulu tempat pelacuran benar-benar legal di Romawi kuno, penggunaan pelacur tidak mendapat tentangan dan kritik, jika orang bisa mengontrol diri.
Tempat itu disebut dengan lupanare atau walls, dan yang mana merupakan sebuah bangunan berlantai dua, yang dilengkapi dengan 10 kamar, dan banyak kamar kecil yang dibangun.
Beberapa tahun sebelum terjadinya letusan, tempat tersebut juga dihiasi dengan gaya Romawi yang halus, dan dindingnya yang dihiasi dengan 100 lebih graffiti.
Namun hal yang paling mengejutkan adalah, tempat-tempat tertentu yang berada di Pompeii, tempatnya menggunakan lukisan berbau seks, di ruang utamanya sebagai cara untuk mengiklankan layanan apa yang tersedia untuk para pengunjung.
Selain itu untuk menunggu pelayan yang akan memuaskan pengunjung, biasanya akan disuguhi dengan berbagai macam penawaran layanan, dan posisi seksual yang berbeda-beda.
Ada kisah unik dari beberapa peninggalan Romawi, yang ternyata pernah mengganggu orang-orang Viktoria pada abad pertengahan.Bahkan seorang Pangeran Napoli pernah tidak sengaja menemukan sebuah reruntuhan Pompeii di tahun 1950-an, dia menemukan lukisan dinding yang eksplisit secara seksual kemudian dengan sengaja ia menguburnya lagi, dan membiarkannya terkubur.