Network
Akan tetapi jika seseorang berbicara karena ada suatu kebutuhan yang mesti dilakukan, ketika itu seperti menunjuki jalan pada orang ketika ditanya saat itu atau ingin meminta akhir dan semacamnya maka dibolehkan saat itu karena alasan darurat.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, juga telah memberikan peringatan bahwa berbicara dalam kamar mandi dibenci oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda, bila dua orang di antara kamu buang air hendaklah saling membelakangi dan jangan bicara karena sesungguhnya Allah murka akan hal itu.
Syekh Ibnu Baz juga ikut menjelaskan mengenai hukum berbicara dalam toilet. Beliau berkata jika ada kebutuhan untuk berbicara ketika berada di dalam kamar mandi hukumnya tidaklah mengapa.
Akan tetapi jika tidak ada kebutuhan maka menghindarinya adalah suatu hal yang lebih baik, jika ada kebutuhan semisal menyiapkan seseorang atau memerintahkan untuk mengambilkan sesuatu maka hukumnya adalah tidak mengapa.
Hal ini juga dijelaskan dalam hadits tidak boleh dua orang keluar menuju tempat buang hajat dalam keadaan membuka aurat sambil berbicara karena Allah memurkai yang demikian itu (Hadis Riwayat Abu Daud Ahmad).
Namun berbicara saat berada di kamar mandi ternyata memiliki pengecualian, hal ini dijelaskan oleh Ibnu Hajar al-Haitami, beliau berkata hendaknya tidak berbicara.
Maksudnya dimakruhkan berbicara, kecuali karena adanya maslahat saat keluarnya air kencing atau kotoran meski ringan.
Selain zikir atau rupamu jawab salah karena larangan berbicara saat membuang hajat. s
Seperti memperingatkan orang buta Jika ia bersih maka memuji Allah di dalam hati dan tidak menggerakkan lisannya.
