Jangan duduk diatas bantal nanti bisa bisulan ( Aja Lungguh Neng dhuwur bantal,mundak udunen).
Ketika masih kecil, jika menonton TV dan duduk di atas bantal, ayah dan ibu pasti akan menegur. Jangan duduk di atas bantal, nanti bisulan.
Sungguh, ketika saya masih kecil saya bisulan di pantat. Kalau saya pikir, sebenarnya tidak ada hubungannya antara duduk di atas bantal dengan bisulan.
Kita bisulan sebenarnya karena orang tua kita, sering memberi sarapan dengan telur, Itu sebabnya karena banyak mengkonsumsi telur asin dan kita juga duduk diatas bantal, kita melanggar nasehat itu dan ternyata saya bisulan beneran.
Walaupun dianggap mitos, namun nasehat ini mengandung makna yang baik dari segi sopan santun dan kepatutan.
Bantal adalah tempat kepala ketika kita tidur, kepala adalah simbol kehormatan, maka tidak pantas jika dicampur dengan tempat pantat.
Sama halnya seperti topi, tidak pantas jika dipakai keset Seperti halnya celana dalam juga tidak pantas jika dipakai sebagai topi Itu tentu saja tidak pada tempatnya.
- Habiskan makananmu, jika tidak nanti ayam peliharaanmu mati (Nek ManganKudu Enthekno, Mundhak Pitike Mati)
Anak kecil biasanya kalau makan selalu berantakan, ambil nasi dengan lauk yang banyak tapi tidak dihabiskan. Nah, biar mereka mau mengubah sikapnya munculah nasehat dari orang tua zaman dulu Jika makananmu tidak kamu habiskan, nanti ayam peliharaanmu mati.
Maksud orang tua. Jika Kita makan dan nasi tidak dihabiskan itu namanya Mubazir. Mubazir sangat erat kaitannya dengan sifat serakah. Di sisi lain, orang tua menambahkan bahwa tindakan itu untuk menghormati para petani yang telah mengupayakan hadirnya nasi.
Makna lain, Siapa tahu berkah makanan itu justru berada di nasi yang tinggal sebutir itu Saat itulah saya menyadari bahwa nasihat ini mengajarkan kita untuk tidak serakah dan lebih banyak bersyukur. Bersyukur masih ada yang bisa dimakan. Jika Anda bersyukur, rejeki Anda bisa bertambah.