Yang pertama adalah zaman kalabendu yang identik dengan kekelaman.
Kemudian yang kedua zaman kolotido atau zaman transisi.
Hal ini tergambar dalam karya Raden ngabehi Ronggo Warsito yang mengurai tentang kehidupan.
Pribadinya di era kepemimpinan raja yang penuh fitnah menempatkan sang pujangga dalam situasi yang sulit.
Baca Juga: Gawat, Menurut Ramalan Tigor Otadan, Suami dari Artis Berbakat Akan Meninggal Dunia di Tahun 2022
Sedangkan yang ketiga adalah zaman kolosubo atau zaman yang memberi harapan.
Zaman Gemilang , yang dimana zaman ini kehidupan mulai tertata dan keadilan mengemuka.
Para durjana terseok-seok hidupnya dan saat itulah Setapak demi Setapak akan terbukti.
Orang baik mulai tampil sebagai pemimpin dan yang bejat mulai tersingkir.
Menuju zaman itu Kehidupan tak langsung tentram tanpa dinamika, terutama dalam hal politik.