Awan panas guguran kembali terjadi pada pukul 15.17 WIB.
“Tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 mm dan durasi 146 detik. Estimasi jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya,” tulis akun BPPTKG.
Sementara pada pukul 15.58 WIB awan panas guguran kembali meluncur dengan jarak diperkirakan sejauh 2.200 meter ke arah barat daya.
“Tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 141 detik,” terang akun BPPTKG.
BPPTKG meminta agar masyarakat yang beraktivitas di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi agar mewaspadai bahaya lahar dingin yang mungkin terjadi.
Gunung Merapi telah ditetapkan dalam status Siaga (Level III) sejak 5 November 2020.
Meski telah lebih dari setahun, namun BPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi cukup tinggi dan tetap berstatus Siaga.
Hingga hari ini, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Tenggara dan Barat Daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.
Baca Juga: SAKTI! 5 Weton ini Didampingi Oleh Khodam Penguasa Alam Gaib
Sementara lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.