Network
“Akhir tahun nanti itu isinya manusia hanya bertengkar, suudzon, saling curiga, saling bermusuhan, saling ini saling ini gitu aja,” jelas Eyang Jati.
Tidak hanya itu, Eyang juga menghimbau agar ekstra hati-hati pada tanggal 26 di akhir tahun 2021.
“November atau Desember gitu loh. Pokoknya setiap tanggal 26 gitu kalau bisa, extra hati-hati ya,” tutur Eyang Jati.
Berdasarkan penglihatan mata batin Eyang Jati, bencana ini terjadi karena manusia lupa akan tugasnya yang seharusnya menata kembali pulau Jawa menjadi pulau suci.
“Ndak boleh ada hal-hal yang kira-kira mengotori baik suasana atau apa gitu ya,” Jelas praktisi Spiritual tersebut.
Itulah sebabnya, Eyang Jati menyarankan untuk sering berkunjung ke peninggalan para leluhur apapun bentuknya.
“Saya banyak mengharapkan kepada rekan-rekan, sering-seringlah ke peninggalan para leluhur, entah itu bentuknya sumber, entah itu bentuknya candi, entah itu bentuknya pohon besar,” ungkapnya.
Eyang Jati menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang musyrik dan syirik, karena orang zaman dulu ketika meninggal itu ditengeri, bahkan ada yang sampai menjadi pohon besar.
“Percaya atau tidak, Prabu Jayabaya ketika waktu moksa, bentuknya itu sekarang menjadi ringinputih, pohon beringin yang putih,” jelas Eyang Jati Kusumo.
