Punya Sejarah Zaman PKI, Inilah Misteri Ular Penunggu Jembatan Gladak Perak Sebelum Erupsi Gunung Semeru

- 13 Desember 2021, 22:16 WIB
Jembatan Gladak Perak/Tangkap Layar YouTube ULI Channel
Jembatan Gladak Perak/Tangkap Layar YouTube ULI Channel /

PORTAL SULUT - Letusan gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021, merupakan letusan dan erupsi yang sangat dahsyat.

Bahkan erupsi tersebut menyapu jembatan Gladak perak, yang menghubungkan Lumajang dengan Malang hingga putus total.

Padahal jembatan Gladak perak sangat terkenal, dan menjadi salah satu akses menuju Malang ke Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Ramalan Keberuntungan: 20 Weton ini Akan Kaya Raya di 2022, Rezeki Melimpah Ruah

Jika tidak maka akses ke Malang harus melewati Pasuruan, itupun harus memutar sangat jauh, sehingga keberadaan jembatan perak sangat mempercepat akses Lumajang ke Malang.

Dilansir Portalsulut.Pikiran-Rakyat.Com dari YouTube ULI Channel, Ternyata ada sejarah dan misteri. Jembatan baret merah yang menjadi urban legend dan dipercayai oleh masyarakat setempat, jembatan yang memiliki panjang 100 meter dan lebar sekitar empat meter mulai dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda di tahun 1925, hingga 1940.

Gladak perak membentang di atas Sungai besuk sat desa sumberwuluh Kecamatan candipuro Kabupaten Lumajang Jawa Timur.

Menurut Amir Faisal selaku pemandu wisata familiarization trip Lumajang mengatakan, bahwa pada zaman PKI dahulu jembatan ini disebut sebagai tempat pembuangan mayat korban genosida atau pembantaian PKI.

Caranya adalah dengan dilempar di bawah jembatan karena dianggap berseberangan dengan penguasa. Hal itu terjadi sekitar tahun 1965, dan pada zaman Petrus atau penembakan misterius tahun 1981 korban banyak yang dibuang di bawah jembatan Gladak Perak.

Halaman:

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x