Yang Tersisa Dari Erupsi Gunung Semeru Lumajang, Tanda-Tanda Sebelum Letusan dan Misteri Truk Kosong

- 9 Desember 2021, 19:27 WIB
Erupsi Gunung Sumeru Lumajang. Kisah Rumini Sumeru membuat warganet pilu.
Erupsi Gunung Sumeru Lumajang. Kisah Rumini Sumeru membuat warganet pilu. /Twitter/@sarjio23

 

PORTAL SULUT – Penghujung tahun ini, Indonesia berduka dengan pelbagai bencana alam. Salah satunya erupsi gunung Semeru Lumajang.

Korban meninggal akibat bencana awan panas gunung Semeru terus bertambah. Sampai kini jumlah korban meninggal dunia mencapai 34 orang.

Sedangkan yang masih dalam pencarian berjumlah 18 orang. Selain itu korban luka akibat aliran lava panas bertotal 69 orang.

Total pengungsi akibat erupsi gunung Semeru juga bertambah. Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 3697 orang pengungsi.

Baca Juga: Weton Kamu Cocok Dengan Nabi Mana? Nasib Kamu Berdasarkan Weton dengan Perhitungan Nabi

Kini jumlahnya melonjak lebih banyak dengan total 4250 orang. Selain korban jiwa, fasilitas umum dan ternak warga juga dirusak oleh awan panas Semeru.

Aliran awan panas mengarah ke Kabupaten Lumajang, menerjang pemukiman warga di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

Yang lebih mengenaskan, ada banyak korban jiwa yang masih belum bisa diidentifikasi karena tubuh yang terkena awan panas.

Masih banyak misteri yang tak terpecahkan dari tragedi ini yang masih banyak dibicarakan orang.

Selain jumlah korban yang terus bertambah, warganet banyak menyoal gambar truk kosong.

Gambar atau video truk ini diambil dari desa Sumberwuluh Lumajang, Jawa Timur.

Truk itu dikemudikan oleh Guntur Handoko dan Bagong ketika erupsi gunung Semeru tengah berlangsung.

Baca Juga: Tahun Macan Air 2022, Beruntung Jika Kamu Termasuk! Shio Ini Akan Mendulang Sukses Besar dan Tak Tertandingi

Guntur dan Bagong sama-sama berasal dari Jombang, Jember. Keduanya termasuk dalam daftar orang hilang sejak 4 Desember lalu.

Keduanya sedang berada di dalam truk yang mengangkut pasir yang berada di desa Sumberwuluh.

Usai erupsi yang tersisa hanya truk tersebut dan keduanya menghilang. Sebenarnya erupsi Semeru tidak muncul secara tiba-tiba.

Beberapa warga sudah tahu isyarat erupsi gunung Semeru. Misalnya air yang sudah keruh, ini sudah cukup sebagai pertanda kalau lahar akan turun.

Warga menyebutkan air keruh tersebut sebagai pertanda kalau di hulu sungai sudah ada pencemaran dari abu letusan gunung Semeru.

Banyak warga pun sudah bersiap untuk melakukan evakuasi. Keputusan itu diambil setelah melihat goresan putih di gunung Semeru.

“Goresan putih di gunung Semeru biasanya terjadi 4 hari sebelum letusan terjadi,” sebagaimana dinukil portalsulut.pikiran-rakyat.com dari Youtube Sobat Asik pada 8 Desember 2021.

Baca Juga: AWAS! Usai Gunung Semeru, Bencana Besar ini Akan Terjadi di Akhir Tahun Menurut Indigo Tigor Otadan

Masalahnya warga memprotes pemerintah yang tidak mengeluarkan himbauan untuk waspada.

Hal inilah yang menyebabkan banyak korban ditemukan usai erupsi gunung Semeru.

Yang lebih ironis, sebenarnya pusat vulkanologi sudah mengeluarkan himbauan dini sebelum tragedy ala mini terjadi.

Sayangnya pihak BPBD di sekitar wilayah gunung Semeru tidak menanggapi secara serius.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x