Network
PORTAL SULUT - Kali ini artikel akan membahas Letusan Gunung Semeru dan ramalan Jayabaya, tentang mitos Pulau Jawa yang konon katanya akan terbelah.
Sebagaimana Portalsulut.Pikiran-Rakyat.com dikutip dalam YouTube Santri Muda MH. Sebelumnya diketahui, tidak ada yang menyangka Jika gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur akan meletus, pada Sabtu tanggal 4 Desember tahun 2021.
Dengan meletusnya Gunung Semeru, ada Sejumlah aliran kepercayaan yang mengaitkannya dengan ramalan Jayabaya. Melihat sejumlah video amatir yang viral di media sosial tampak ketakutan masyarakat atas meletusnya Gunung Semeru tersebut hingga pukul 20-30 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Baca Juga: Seperti Bendungan Jebol, Cuan dan Hoki 9 Shio Ini Mengalir Deras di Tahun Macan Air 2022
Belum ada informasi secara pasti berapa korban jiwa akibat letusan tersebut, akan tetapi jika melihat dampak letusan kemungkinan kerugian materi akan terasa sangat besar.
Diperkirakan letusan mengakibatkan daya rusak cukup serius, tampak gumpalan asap membubung tinggi. Membuat warga yang melihat letusan berlari menyelamatkan diri, menghindari kejaran awan pekat dan panas.
Jika melihat Catatan sejarah meletusnya Gunung Semeru, pernah terjadi sangat besar pada 200 tahun lalu. Tepatnya tanggal 8 November tahun 1818, setelah itu Gunung Semeru kembali meletus pada tanggal dua Februari tahun 1994, Lalu setelah itu pada tahun 2000-an terjadi delapan kali letusan, dan letusan besar terjadi pada Natal 2024 tanggal satu Desember tahun 2020.
Gunung Semeru kembali meletus diikuti guguran awan panas dari puncak dengan seluncur dua kilometer hingga 11 KM. Kali ini Gunung Semeru kembali meletus jelang akhir tahun 2021.
Meletusnya Gunung Semeru kali ini rupanya banyak mengakibatkan nya dengan ramalan Jayabaya di dalam beberapa literasi Maharaja Jayabaya, merupakan raja Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar abad ke-12 adalah visioner yang unggul dari kitab Jangka Jayabaya. Baik ke 164 sang raja berucap suatu saat pulau Jawa akan terpotong menjadi dua.
