Terungkap! Mitos Cerita Larangan Menikah Orang Sunda dan Jawa, Ternyata Ini Alasannya

- 23 Oktober 2021, 07:19 WIB
Ilustrasi menikah
Ilustrasi menikah /Emma Bauso./Pexels.com

Tambah Dewi, selain karena ketertarikannya ini, Hayam Wuruk menyadari bahwa pernihakan politik akan memperkuat persekutuan antara Majapahit dengan Sunda.

Maka lamaran pun dikirimkan dan upacara pernikahan menurut rencana akan dilangsungkan di Majapahit.

Baca Juga: Menentukan Hari Baik untuk Mencari Rezeki Menurut Primbon Jawa, Begini Caranya

"Beserta rombongannya, Maharaja Linggabuana berangkat ke Majapahit. Lalu diterima dipesangrahan bubat, beserta permaisyuri dan putri Dyah Pitaloka yang hendak dinikahkan," kata Dewi

Lanjutnya, Kidung Sundaya mengisahkan, bahwa Patih Gajah Mada kemudian memiliki niat untuk memiliki kerajaan Sunda.

Sebab ia ingin memenuhi sumpah palapa yang dulu dibuatnya sebelum Prabu Hayam Wuruk naik tahta.

Di seantero nusantara kala itu, memang hanya kerajaan Sunda lah yang belum takluk pada Majapahit. Gajah Mada menganggap kedatangan gerombolan Sunda di pesanggrahan Bubat sebagai bentuk penyerahan diri.

Jadi, sang Pati juga mendesak agar Hayam Wuruk menerima Dyah Pitaloka sebagai tanda takluk, bukan sebagai pengantin.

Dewi Sundari menambahkan, versi lain mengatakan, bahwa sejak awal Hayam Wuruk sudah dijodohkan dengan Hindu Dewi.

Sehingga mau tidak mau, memang Dyah Pitaloka hanya dapat dinikahi sebagai tanda takluk.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x