Network
PORTAL SULUT – Bila masyarakat China mengal feng shui dan masyarakat barat mengenal zodiak, maka Jawa menawarkan weton Primbon Jawa kuno.
Bagi kitab Primbon Jawa kuno, neptu weton seseorang dapat meramalkan ke mana arah takdir bergulir. Entah kelak akan terpuruk atau bangkit kaya raya.
Terdapat beberapa jenis neptu weton yang akan bangkit dari kemelaratan hidup pada usia tua. Berkisar 40 ke atas sebelum mencapai usia setengah abad.
Baca Juga: 10 Kedutan di Bagian Mata Yang Tidak Boleh Diabaikan Menurut Primbon Jawa
Apa saja neptu weton yang akan bangkit serta kaya raya dari keterpurukannya menurut Primbon Jawa?
1. Neptu 8 (Senin Wage dan Selasa Legi)
“Nah, neptu weton 8 ini kelahiran Senin Wage dan Selasa Legi,” papar Mbah Sunan sebagaimana dikutip Portalsulut.Pikiran-Rakyat.com dari Youtube Mbah Sunan.
Neptu weton 8 ini diramalkan kesejahteraannya akan membaik ketika menapak usia 42 atau 43 tahun.
Akan tetapi ia akan mulai melemah di usia kurang lebih 5 tahun ke atas.
Tapi neptu weton ini punya kekurangan, yang mana ia sering celaka karena memiliki nasib kurang beruntung.
Di antara Senin Wage dan Selasa Legi, weton Senin Wage dinilai sedikit lebih baik sebab weton ini dinaungi Tunggak Semi.
Baca Juga: 4 Weton Dikawal Khodam Nyi Roro Kidul, Rezeki Seluas Laut Selatan menurut Primbon Jawa
2. Neptu 13 (Ahad Kliwon, Senin Pahing, Kamis Legi, dan Sabtu Wage)
Menurut Primbon Jawa kuno, weton ini memang pernah sukses di kisaran 24 sampai 25 tahun.
Namun segera setelah mencapai usia 30 tahun sampai 40 tahun, pemilik neptu weton ini mengalami keterpurukan.
Diramalkan weton ini akan mampu bangkit dan sukses kembali di atas usia 42 tahun. Lalu kondisinya melemah pada usia 55 tahun.
Kekurangan neptu weton 13 ini adalah sering celaka dan diintai risiko menderita kemiskinan serta kemelaratan.
Menurut Mbah Sunan, di antara semua weton dengan neptu 13, yang paling baik adalah Ahad Kliwon, setelah itu Kamis Legi.
3. Neptu 14 (Ahad Pahing, Rabu Pon, Jumat Kliwon, dan Sabtu Legi)
Pemilik weton dengan neptu ini memang pernah sukses cemerlang pada usia 20 tahun. Tapi nasib berbalik arah ketika menginjak usia sekitar 30 tahunan.
Diramalkan weton ini bakal bangkit lagi ketika melewati umur 40. Untungnya, kesuksesan tersebut akan bertahan sampai rambut memutih sempurna pada usia 60 tahun.
Orang ddengan weton neptu 14 ini akan dilimpahi oleh banyak keberuntungan serta rezeki yang mengalir deras laksana air terjun.
Terutama untuk weton Rabu Pon, sebagaimana weton presiden Jokowi. Di samping itu weton Sabtu Legi juga bagus karena dinaungi watak Satrio Wibawa.
Baca Juga: 5 Garis Tangan Punya Masa Depan Cerah, Hidup Senang Banyak Rejeki Menurut Primbon Jawa
4. Neptu 17 (Kamis Pahing dan Sabtu Kliwon)
Neptu weton ini memang pernah cemerlang hidupnya, akan tetapi hidup yang gemilang itu hanya ebrtahan sementara keika usia 20 tahunan.
Sayangnya, mereka dengan weton berneptu 17 ini akan mengalami kemerosotan hidup dalam jangka waktu yang amatlah lama.
Beruntungnya, mereka akan bangkit dari keterpurukan hidup ketika usia 42 tahun ke atas. Lalu usia 55 tahun kondisi itu akan kembali menurun.
Antara weton Kamis Pahing dan Sabtu Kliwon ini sebenarnya sama-sama bagus. Keduanya berada di bawah naungan Satrio Wibawa.
5. Neptu 7 (Selasa Wage)
Weton ini di masa muda termasuk kurang beruntung akan tetapi keadaan akan berbalik ketika ia tiba pada masa tua.
Ketika umur 40 sampai 60 tahun, weton ini berada dalam kondisi yang sangat prima. Sukses, kaya raya, atau keberuntungan akan membahagiakan hidupnya.
Selasa Wage menurut kamus Primbon Jawa kuno sangatlah bagus. Dalam profesi apapun, tadirnya pasti akan membaik.
6. Neptui 10 (Ahad Legi, Selasa Pon, dan Jumat Wage)
Pemilik neptu weti nini pernah sukses gemilang saat usia 20 tahunan. Namun kemerosotan menggerogoti hidupnya pada usia 30 tahunan.
Diramalkan weton ini akan bangkit menaklukkan kegagalan ketika berusia 47 atau 48 tahun. Kesuksesan ini akan bertahan sampai masa pension.
Di antara weton neptu 10, yang paling bagus menurut Primbon Jawa adalah Selasa Pon. Karena berada di bawah naungan Tunggak Semi menurut keyakinan leluhur Jawa kuno.***
