Gerhana Matahari Cincin dalam Al Quran dan Hadits, Ini Pesan Rasulullah SAW

- 9 Juni 2021, 18:58 WIB
Ilustrasi gerhana matahari cincin yang akan terjadi pada tanggal 10 Juni 2021.
Ilustrasi gerhana matahari cincin yang akan terjadi pada tanggal 10 Juni 2021. /Pixabay/Buddy_Nath

PORTAL SULUT - Kamis 9 Juni 2021, besok akan terjadi gerhana matahari cincin.

Gerhana matahari cincin ini tak akan bisa dilihat di Indonesia.

Dikutip dari LAPAN, Gerhana Matahari Cincin hanya dapat disaksikan di Pulau Ellesmere dan Baffin (Kanada) serta Kawasan Siberia (Rusia).

Gerhana Matahari Cincin akan berlangsung sekitar 100 menit.

Baca Juga: Kamis Besok Terjadi Gerhana Matahari Cincin, Ini Efeknya

Sementara di wilayah seperti Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara-negara Asia Tengah dan China bagian Barat dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.

Dikutip dari berbagai sumber, efek dari adanya gerhana matahari cincin adalah pasang surut gelombang air laut.

"Dampak yang terlihat adalah pasang air laut," ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono.

Selain itu bakal terjadi penurunan suhu, kecepatan arah angin berubah.

Ternyata fenomena gerhana matahari cincin juda ada dalam zaman Rasulullah SAW.

Dalam Al Quran dan Hadist menjelaskan gerhana matahari cincin pernah terjadi di masa Rasulullah SAW, tepatnya pada 27 Januari 632 Masehi atau menjelang awal Zulkaidah tahun 10 Hijriyah.

Baca Juga: Kamis 10 Juni 2021 Terjadi Gerhana Matahari Cincin

Peristiwa itu terjadi hanya beberapa saat setelah pemakaman Ibrahim, putra Rasulullah. Masyarakat Madinah kala itu mengira gerhana matahari cincin terjadi sebagai akibat dari wafatnya putra Rasulullah.

Maka kemudian Rasulullah meluruskan anggapan tersebut. Gerhana matahari cincin terjadi karena kuasa Allah SWT, bukan karena ada kematian, kelahiran atau dimakan makhluk tertentu. Dalam hadits Abu Burdah dari Abu Musa Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda:

"Gerhana ini adalah tanda-tanda dari Allah, bukan disebabkan karena kematian atau kelahiran seseorang. Namun gerhana ini terjadi supaya Allah menakuti hamba-hamba-Nya. Apabila kalian melihat sesuatu dari gerhana, maka takutlah dan bersegeralah berdzikir kepada Allah, berdoa, dan memohon ampunan-Nya".***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x