PORTAL SULUT - Artikel ini akan membahas tentang sosok dua tokoh yang masuk agama Islam pertama kali di tanah Banten.
Diketahui, Kesultanan Banten adalah sebuah kerajaan Islam yang berdiri pada tahun 1526.
Saat itu Banten adalah sebuah negara yang pernah mencapai kejayaan dan kemasyuran sampai ke benua Eropa.
Ada dua tokoh yang mempunyai pengaruh sangat penting terhadap berdirinya Kesultanan Banten yang disebut oleh penjaga makamnya bernama Abdul Hasan sebagai dua tokoh Banten yang terlupakan.
Berdasarkan pengamatan, anggapan Abdul Hasan tentang alasan mengapa dua tokoh yang makamnya dipelihara oleh keluarganya secara turun-temurun itu terlupakan.
Baca Juga: Kementerian PANRB Jalin Kolaborasi dengan Tony Blair Institute, Perkuat SPBE
Anggapan itu disebabkan karena masyarakat ramai jarang yang berziarah ke makam yang berlokasi di kampung Telaya, Desa Sempu, Kecamatan Serang, Banten.
Dua tokoh tersebut adalah Ki Mas Jo dan Ki Mas Ju.
Ki Mas Ju adalah orang Banten pertama yang memeluk Islam.
Ia adalah patih dari kerajaan Sunda Wahanten yang dipimpin Raja bernama Prabu Jaya Dewata, sedangkan Ki Mas Ju adalah adiknya.
Namun menurut cerita Abdul Hasan melalui tulisannya yang dipajang di dinding kompleks pemakaman dua tokoh tersebut, nama asli Ki Mas Jong adalah Ajar Jong sedangkan Ki Mas Ju bernama Ajar Ju.
Bagaimana nama mereka kemudian berubah menjadi Ki Mas Jong dan Ki Mas Ju?
Begini kisahnya seperti diceritakan dalam kanal Youtube Keramat Wali.
Itu berawal dari runtuhnya kerajaan Sunda Wahanten yang digantikan Kesultanan Banten.
Sultan Banten pertama adalah Sultan Maulana Hasanuddin yang umurnya lebih muda dari Ajar Jong dan Ajar Ju.
Untuk menghormati keduanya, lalu Sultan Maulana Hasanuddin memanggil mereka dengan sebutan Mas.
Dua tokoh itulah yang membantu Sunan Gunung Jati untuk menaklukkan kerajaan Sunda Wahanten yang dipimpin Prabu Jaya Dewata yang lebih dikenal masyarakat Banten dengan sebutan Prabu Pucuk Umun.
Itulah sosok dua tokoh yang masuk agama Islam pertama kali di tanah Banten.*