Arti Gerhana Bulan Penumbra Malam Ini menurut Primbon Jawa, Hati-Hati Kejadian Setelah Gerhana

5 Mei 2023, 08:59 WIB
Arti Gerhana Bulan Malam Ini menurut Primbon Jawa /Unsplash/Martin Adams


PORTAL SULUT - Malam ini, masyarakat bisa menyaksikan secara langsung gerhana bulan penumbra.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, menjelaskan puncak gerhana bulan penumbra terjadi pukul 01.22 WITA pada 5-6 Mei 2023.

“Saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup jika dibandingkan saat purnama,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, Kamis seperti dikutip dari Antara.

Pencinta astronomi dapat mengamati peristiwa alam mulai pukul 22.12.09 WIB, puncak gerhana bulan pukul 00.22.52 WIB, dan gerhana berakhir pukul 02.33.36 WIB.

Berdasarkan analisis BMKG, gerhana bulan penumbra terjadi ketika posisi bulan, matahari dan bumi sejajar.

Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi atau bayangan samar sehingga saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup saat purnama.

Ada pun wilayah yang dapat mengamati peristiwa alam itu yakni di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara itu, gerhana bulan merupakan peristiwa cahaya matahari terhalang oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.

Baca Juga: Doa Makbul Bikin Keuangan dan Finansial 6 Zodiak Tembus ke Inti Bumi! Uang dan Hoki di Bulan Mei Menaunginya

Peristiwa alam itu terjadi akibat pergerakan posisi matahari, bumi dan bulan yang dinamis.

Berdasarkan pengamatan BMKG, pada 2023 terjadi empat kali gerhana yaitu dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.

Gerhana matahari hibrida pada 20 April yang dapat diamati di Indonesia, gerhana bulan penumbra 5-6 Mei 2023.

Kemudian, gerhana matahari cincin diperkirakan pada 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati di Indonesia dan gerhana bulan sebagian diperkirakan pada 29 Oktober 2023 yang dapat diamati di Indonesia.

TErnyata ada arti tersendiri menurut Primbon Jawa.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, gerhana bulan merupakan salah satu tanda alam yang memiliki makna dibaliknya.

Berdasarkan Primbon Jawa, gerhana bulan dianggap sebagai tanda alam sebelum terjadinya sesuatu, baik ataupun buruk.

Berikut arti Gerhana Bulan menurut Primbon Jawa:

1. Gerhana bulan di bulan Muharam artinya akan terjadi wabah penyakit dan harga kebutuhan pokok akan meningkat. Selain itu, akan ada raja/pemimpin negeri uang meninggal.

2. Gerhana bulan di bulan Safar artinya selama 3 bulan tidak akan turun hujan, yang diselingi dengan angin kencang.

3. Gerhana bulan di bulan Rabiul Awal artinya raja/pemimpin negeri sedang bersusah hati tanpa diketahui oleh rakyat.

4. Gerhana bulan di bulan Rabiul Akhir artinya akan ada wabah penyakit yang menimpa orang miskin.

5.Gerhana bulan di bulan Jumadil Awal artinya akan ada kebaikan terjadi, seperti harga sandang pangan menurun.

6. Gerhana bulan di bulan Jumadil Akhir artinya akan datang hujan dan banyak hewan peliharaan yang mati.

7. Gerhana bulan di bulan Rajab artinya kebutuhan hidup akan semakin mudah dan murah. Tapi, banyak manusia yang berselisih paham.

8. Gerhana bulan di bulan Syaban artinya akan datang wabah penyakit menular. Tapi, harga sandang pangan akan turun.

9. Gerhana bulan di bulan Ramadan artinya akan datang musim hujan berkepanjangan disertai kilatan petir dan gemuruh guntur.

10. Gerhana bulan di bulan Syawal artinya semua harga kebutuhan pokok akan naik.

11, Gerhana bulan di bulan Dzulkaidah artinya banyak rakyat yang akan menderita akibat kerusuhan di dalam negeri.

12. Gerhana bulan di bulan Dzulhijjah artinya akan ada kebaikan, seperti keselamatan dan kesejahteran bagi seluruh rakyat.

Seperti diketahui, pada 5 Mei 2023 ini masuk dalam kalender hijriyah yakni bulan syawal.

Jika dilihat dari Primbon Jawa, gerhana bulan yang terjadi di bulan Rabiul Akhir berarti semua harga kebutuhan pokok akan naik.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler