PORTAL SULUT - Bagi masyarakat Jawa zaman dulu perkutut dianggap sebagai burung dengan kasta tertinggi.
Selain dipelihara untuk dinikmati suara anggungannya, juga memiliki nilai filosofis tentang kehidupan dan sarat muatan spiritual.
Burung perkutut juga merupakan lambang status sosial bagi pemiliknya.
Baca Juga: Bacalah Doa Ini Sebelum Salam saat Sholat, Niscaya Dosa Langsung Terhapus Ungkap Syekh Ali Jaber
Sehingga tidak sembarang orang boleh memilikinya terutama untuk burung perkutut.
Perkutut tertentu yang dianggap istimewa hanya boleh dipelihara oleh kalangan terpandang saja seperti raja dan kaum priyayi.
Dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com pada Selasa 28 Juni dari kanal Youtube Pemburu Mitos, berikut 7 perkutut yang konon merupakan peliharaan raja dan para pemimpin pada zaman dulu.
Yang pertama, perkutut putih lokal alam atau yang sering disebut dengan mustikaning manuk.
Perkutut putih lokal alam adalah salah satu perkutut katuranggan kasta tertinggi yang merupakan burung peliharaan.
Perkutut ini dipercaya memiliki multifungsi yaitu untuk menaikkan derajat pemiliknya untuk kewibawaan mendatangkan keberuntungan, keberkahan hidup, ketentraman.
Perkutut yang disebut dengan mustikaning manuk ini sangat sulit dijumpai karena biasanya jarang berkeliaran seperti perkutut lain pada umumnya dan lebih suka berdiam diri di tempat angker seperti makam-makam keramat.
Perkutut ini sifatnya sangat pemilih sama seperti pusaka atau Pulung yang akan memilih sendiri siapa yang akan diikutinya.
Yang kedua, Perkutut songgo Ratu perkutut ini merupakan salah satu jenis perkutut katuranggan yang paling langka dan sangat pemilih.
Hanya bisa dipelihara oleh orang-orang tertentu saja.
Perkutut katuranggan songgo Ratu memiliki ciri khusus berupa jambul atau bulu berwarna putih yang berdiri di bagian atas kepalanya seperti mahkota bulu putih.
Dan akan tetap tumbuh walaupun sudah berkali-kali dicabut atau rontok.
Perkutut songgo Ratu dipercaya memiliki Tuan untuk menambah kewibawaan dan dapat membantu pemiliknya untuk meraih derajat yang tinggi.
Songgo bisa diartikan menyangga atau menopang sedangkan Ratu artinya pemimpin atau penguasa.
Dari arti namanya tentu sudah dapat disimpulkan jika tua perkutut songgo Ratu adalah untuk menopang kekuasaan atau melanggengkan kekuasaan.
Yang Ketiga, Perkutut Lurah, perkutut Lurah sangat terkenal di kalangan penggemar perkutut.
Terutama yang percaya pada tua atau sisi keajaiban burung perkutut ini.
Perkutut Lurah dianggap memiliki kekuatan gaib yang lebih besar dari perkutut katuranggan lainnya.
Sehingga perkutut ini banyak dicari oleh para pemimpin dan para pejabat tinggi sebagai sarana untuk menunjang kekuasaan atau jabatannya.
Perkutut Lurah memiliki ciri khusus pada corak bulunya yang berbeda dengan corak bulu burung perkutut pada umumnya.
Baca Juga: Jagalah 1 Hal Ini, Niscaya Rezeki akan Terus Mengalir Tiada Henti Ungkap Ustadz Adi Hidayat
Corak bulu-bulu di punggungnya mirip sisik ular sedangkan bulu pada bagian dada perut sampai duburnya berwarna putih bersih.
Perkutut Lurah lebih suka hidup menyendiri di tempat sepi dan angker yang jarang dijamah oleh manusia.
Perilakunya sangat tenang jarang bergerak jarang manggung dan selalu bertengger di tempat yang paling tinggi.
Burung ini tidak suka berkeliaran untuk mencari makan seperti burung perkutut pada umumnya.
Yang keempat, Perkutut cemani, perkutut ini memiliki ciri khusus pada bulu-bulu disekujur tubuhnya yang berwarna hitam.
Tapi hanya perkutut cemani lokal alam saja yang memiliki kekuatan gaib, karena secara alami telah menyerap energi alam semesta sejak menetas.
Perkutut cemani lokal alam baik cemani Majapahit atau kol buntet memiliki karakter yang tenang dan berwibawa.
Perkutut ini lebih sering diam di tangkringan dan jarang sekali terbang di alam bebas.
Burung ini lebih suka hidup di tempat-tempat keramat seperti pemakaman, pohon-pohon besar yang angker dan tempat-tempat angker lainnya yang jarang didatangi manusia.
Sehingga secara alami burung ini telah menyerap energi alam dari tempat-tempat keramat tersebut.
Perkutut ini sangat pemilih sehingga tidak bisa dipelihara oleh sembarang orang kalaupun mau dipelihara biasanya akan meminta syarat-syarat tertentu.
Yang Kelima, Perkutut wisnu murti, perkutut katuranggan wisnumurti memiliki ciri khusus pada bagian kaki, paruh dan matanya yang berwarna hitam.
Perkutut ini termasuk jenis pemilih sehingga tidak semua orang cocok memeliharanya perkutut wisnumurti.
Perkutut wisnu murti memiliki makna yang dalam perihal kehidupan dan keseimbangan alam semesta.
Yang keenam perkutut mercu jiwo, perkutut katuranggan mercu jiwo memiliki ciri khusus pada iris matanya yang berwarna kuning dan bulu pada bagian duburnya juga berwarna kekuningan.
Perkutut ini termasuk jenis kekurangan yang cukup langka dan pemilih artinya Tidak semua orang cocok memeliharanya.
Perkutut mercu jiwo bisa diartikan jiwa dan warna matanya yang kuning menyala melambangkan karismatik, kebijaksanaan dan kebahagiaan.
Mercu jiwo bisa diartikan memiliki jiwa yang luhur dan bijaksana perkutut katuranggan.
Mercu jiwo dipercaya memiliki Tuah untuk menambah karismatik dan kewibawaan serta dapat membawa kebahagiaan bagi pemeliharaannya.
Pada zaman dahulu perkutut mercu jiwo merupakan burung peliharaan raja atau para pemimpin sebagai sarana untuk menambah kewibawaan.
Yang Ketujuh, Perkutut mercu jiwo ciri utama dari perkutut katuranggan mercu jiwo adalah pada ukuran tubuhnya yang jauh lebih kecil dari burung perkutut pada umumnya.
Baca Juga: Dijamin Makbul! Bacalah 1 Doa Ini Maka Semua akan Allah Berikan Ujar Ustadz Adi Hidayat
Ciri-ciri lainnya seperti warna bulu, sisik, kaki lurik dan lainnya rata-rata sama dengan burung perkutut pada umumnya.
Perkutut Mercu Jiwo juga merupakan pesan bagi para pemimpin agar tidak perlu menonjolkan kebesaran dan kekuasaannya.
Nah, itulah peliharaan burung perkutut yang bikin kaya raya tahun 2022.***