Makna Wejangan Mbah Moen: 'Dadi Wong Ojo Koyo Pitik', Jadi Orang Jangan Seperti Ayam

30 April 2022, 22:15 WIB
Mbah Moen Memberikan wejangan luhur /facebook/udin/


PORTAL SULUT – Mbah Moen berkata Dadi Wong Ojo Koyo Pitik (Jadi Orang jangan seperti ayam).

Kalimat tersebut merupakan petuah bagi para orang tua agar memperhatikan anak keturunan.

Kata bijak tersebut terinspirasi, ketika beliau sewaktu masih hidup, membuat usaha ternak ayam.

Baca Juga: Satu Amalan Agar Terhindar dari Fitnah Keji, Ini Kata Mbah Moen

Mbah Moen melihat perilaku ayam terhadap telur dan anaknya, sehingga tercipta kalimat 'Dadi Wonong Ojo Koyo Pitik,”

Lantas, makna apa 'Dadi Wong Ojo Koyo Pitik', itu apa?

Seperti yang dikutip Portal Sulut, 8 Agustus 2020, dari Youtube Ngaji bareng Mbah Kiai,
Mbah Moen memberi nasehat agar hidup kita tidak seperti ayam.

Berikut ceramat singkatnya:

Mbah Moen mengatakan saat tahun 1978 dirinya pernah fakir (miskin), tidak punya pekerjaan selama 7 tahun.

Dirinya keluar dari anggota DPR, keluar dari kepala pasar, dan keluar dari pegawai pelelangan. "Saya fakir atau miskin tahun 1978,” tuturnya.

Baca Juga: Hutang Lunas Rezeki Lancar, Mbah Moen: Lakukan Amalan Ini, Hutang Lunas, Selamat Dunia Akhirat

Lanjutnya saya keluar dari pekerjaan karena saya ingin jadi kiai,” tegasnya.

Cerita Mbah Moen, karena ingin mencukupi hidupnya, beliau memelihara ayam.

Dari pengalaman memelihara ayam beliau mendapat 2 hikmah, pertama bahwa ayam itu punya sayap kenapa tidak bisa terbang.

"Itu kan aneh, berati ada sesuatu” tuturnya.

Mbah Moen melanjutkan ceritanya, hikmah kedua, telurnya bisa diganti dengan telur yang lain.

"Saya pernah ganti dengan telur bebek, ayamnya tidak tahu. Apakah itu tidak bodoh,” ucapnya..

Menurut Mbah Moen, bodohnya bodoh hewan di dunia itu adalah ayam. "Karena ayam punya sayap tetapi tidak bisa terbang, yang kedua ayam tidak tahu telurnya, jika diganti,” ungkap Mbah Moen.

Baca Juga: Adakah Tanaman yang Bisa Memohonkan Ampun bagi Ahli Kubur? Simak Penjelasan Buya Yahya

Bahkan setelah menetaspun mereka tidak tahu kalau itu bukan anaknya,” tutur Mbah Moen lagi.

Dari kisah memelihara ayam tersebut, Mbah Moen, mengatakan kenapa bangsa Indonesia itu bodoh? "Karena para orang tua tidak tahu anak-anaknya,“ kata Mbah Moen.

Mbah Moen mengatakan mereka tidak berupaya mencari jalan agar anaknya pintar. "Jangan hanya berharap dari beasiswa saja,” tegasnya.

“Supaya benar-benar anakmu menjadi orang dan hidup mulia, harus di didik dan diupayakan untuk pendidikan yang layak,” tambahnya.

Mbah Moen menegaskan, tidak perduli orang tuanya miskin, anak harus dipintarkan.

Baca Juga: Inilah Amalan - amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Fitri Menurut Ustadz Adi Hidayat

Mbah Moen menceritakan sejarah keluarganya dari kakeknya.

"Saya sendiri juga keturunan orang tidak punya. Mbah saya namanya Karman, tetapi Mbah saya mendidik anaknya semua dan mereka semua menjadi berhasil. Itu semua karena penuh perjuangan,” tuturnya

“Saya dibuat pandai bapak saya, juga berhasil. Selanjutnya saya punya anak 8 orang, saya sekolahkan keluar negeri semua, saya biayai, alhamdulillah, juga terlihat hasilnya,” cerita Mbah Moen.

Mbah Moen kembali menegaskan jadi orang itu jangan seperti ayam, tidak tahu telurnya, tidak tahu anaknya. "Punya sayap tidak bisa terbang,” terangnya

Baca Juga: Beli Baju Baru Jelang Lebaran, Ini Nasehat Ustadz Khalid Basamalah Soal Waktu Berbelanja

"Pintarnya anak sebab dididik oleh orang tuanya, inilah Allah memberikan petunjuk,’ tegasnya.

“Jadi ilmu ayam jangan dipakai, yang tidak tahu anaknya dan telurnya,” tegasnya.

Makna yang bisa diambil adalah kita harus memperhatikan anak, harus diberikan pendidikan yang layak, jangan dibiarkan begitu saja, anak-anak harus dibuat pandai, jangan sampai bodoh. Semua perlu perjuangan. Semoga bermanfaat.***

Editor: Jaka Prasojo

Tags

Terkini

Terpopuler