Tanggal Paling Sial Menurut Tradisi Masyarakat Jawa, Jangan Pernah Berhajat di Tanggal Ini!

30 Maret 2022, 14:52 WIB
Ilustrasi Tanggal Paling Sial Menurut Tradisi Masyarakat Jawa, Jangan Pernah Berhajat di Tanggal Ini! /PIXABAY/forium

PORTAL SULUT - Menurut tradisi masyarakat Jawa ada beberapa tanggal yang dimana dipercaya sebagai tanggalnya Bangas Padewan.

Berikut Bangas Padewan atau hari buruk melakukan hal besar menurut primbon Jawa.

Bangas Padewan sendiri merupakan tanggal dari setiap bulan yang dilarang melakukan hajat besar, seperti menikah dan sebagainya.

Baca Juga: BERUNTUNG! Tanggal Lahir Ini Akan Kaya Raya dan Banyak Rezeki di Tahun 2022 Kata Primbon Jawa

Bangas Padewan identik dengan kesialan dan kemalangan yang akan dialami oleh orang yang melanggar.

Dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Naura Komputer pada 30 Maret 2022.

Berikut, inilah tanggal Bangas Padewan atau hari buruk melakukan hajatan menurut primbon Jawa :

Pertama, tanggal 11 Suro atau 9 Agustus 2022.

Kedua, tanggal 20 Safar atau 17 September 2022.

Ketiga, tanggal 1 dan 15 Rabiul Awal atau 27 September dan 11 Oktober 2022.

Keempat, tanggal 10 dan 20 Rabiul Akhir atau 5 dan 15 November 2022.

Kelima, tanggal 10 dan 11 Jumadil Awal atau 4 dan 5 Desember 2022.

Keenam, tanggal 10 dan 14 Jumadil Akhir atau 14 dan 18 Januari 2022.

Ketujuh, tanggal 13 dan 27 Rajab atau 15 Februari dan 1 Maret 2022.

Kedelapan, tanggal 4 dan 28 Ruwah atau tanggal 8 Maret dan 1 April 2022.

Kesembilan, tanggal 7, 9 dan 20 Poso atau 9, 11, dan 22 April 2022.

Baca Juga: Semua Hajat Terkabul, April Jadi bulan Kesuksesan dan Rezeki bagi Tanggal Lahir ini kata Ki Macan

Kesepuluh, tanggal 10 Syawal atau 12 Mei 2022

Kesebelas, tanggal 2 dan 22 Julkaidah atau 2 dan 22 Juni 2022.

Terakhir, tanggal 6 dan 20 Besar atau 6 dan 20 Juli 2022.

Tanggal-tanggal tersebut adalah tanggal Bangas Padewan, dimana tidak dianjurkan untuk melakukan hajat seperti pernikahan, sunatan, ataupun pesta besar lainnya.

Namun, yang perlu diketahui hal ini adalah tradisi masyarakat Jawa secara turun-temurun.

Sedangkan kepercayaan adalah milik Anda sesuai dengan keyakinan masing-masing.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler