PORTAL SULUT - Banyak yang tak tahu, ternyata sejumlah tanah ini mengandung emas.
Seperti diketahui baru-baru ini heboh penemuan gunung emas di Kongo.
Melansir dari video unggahan di Channel YouTube HUNTER-SJ999, berikut ulasan material tanah yang berhubungan dengan keberadaan emas, simak ulasannya.
Baca Juga: Setelah Gunung Emas di Kongo, Kembali Muncul Isu Penemuan Gunung Emas di Irak, Pertanda Kiamat?
Dalam dunia tambang emas, jenis material tanah paling terkenal yang mungkin menunjukkan keberadaan emas yaitu dikenal sebagai pasir hitam.
Pasir hitam tentunya bukan bukti keberadaan emas di dekatnyahanya saja tanahnya banyak mengandung mineral dan logam berat, salah satunya adalah emas.
Pasir hitam tidak seberat emas, beratnya hanya lebih dari 3 kali berat besi yang bercampur dengan sebagian besar pasir hitam, sehingga pasir hitam yang mengandung logam masih lebih berat dari kebanyakan zat lainnya.
Jadi, Meski pasir hitam tidak menjamin adanya emas, namun untuk memastikan kandungan logam yang bercampur dengan pasir hitam tersebut patut untuk dicoba dengan teknik pendulangan.
Bahan warna tanah bisa menjadi indikator adanya emas. Biasanya tanah yang bercampur dengan serbuk besi atau biji besi adalah indikator baik yang memungkinkan akan adanya emas di area tersebut.
Material tanah yang mengandung pasir besi tersebut berwarna kuning atau kemerahan dan atau juga bisa berwarna hitam asalkan tidak teroksidasi.
Dimana besi atau logam berat lainnya berada, emas juga dapat ditemukan bersamaan dengan material-material tersebut.
Tanah dan batuan kadang-kadang memutih menjadi warna yang lebih terang, daripada batuan terdekat lainnya.
Hal ini terjadi karena pengaruh asam dan endapan emas yang berada di dalam tanah tersebut.
Baca Juga: Viral, Seorang Ibu Tolak Vaksin di Boltim, Sulawesi Utara Tuai Apresiasi dan Pujian dari Warganet
Titik kontak antara berbagai jenis batuan dapat menjadi tanda lain bahwa emas mungkin berada di dekatnya.
Indikator yang sangat penting ini seringkali diabaikan oleh para pencari emas pemula.
Titik kontak biasanya berada, di mana berbagai jenis batuan berkumpul pada suhu sekitar 90 derajat, adanya kontak antara berbagai jenis batuan seringkali terdapat emas di sekitarnya.
Ketika berbagai jenis batuan bersentuhan di dalam tanah maka akan menghasilkan tekanan dan suhu yang sangat tinggi.
Akibat dari tekanan ini menyebabkan retakan berkembang di batuan, sehingga emas akan mencair pada suhu panas tersebut dan didorong ke atas sampai ke permukaan tanah.
Seiring waktu, emas mendingin dan kembali ke bentuk padatnya. Karena tekanan ini maka emas akan semakin dekat dengan permukaan bahkan dapat ditemukan oleh para pencari emas amatir.
Titik kontak tempat pertemuan berbagai jenis batuan juga terkadang terdapat batu yang rapuh dan mudah hancur apabila dipukul dengan palu atau sekop.
Seringkali para penambang profesional mendapatkan emas di bebatuan yang rapuh seperti ini.
Batas antara jenis batuan di permukaan bisa menjadi kunci dari apa yang ada di bawah permukaan.
Meskipun emas dapat ditemukan di berbagai jenis batuan, namun batu Kuarsa adalah rumah yang paling mungkin untuk emas bertempat.
Walaupun sebagian besar jenis Kuasa namun mengandung emas, namun batu Kuarsa yang rusak rapuh dan kotor adalah yang berkemungkinan besar memiliki emas.
Ironisnya bebatuan ini mungkin dianggap paling tidak menarik saat dilihat, namun potongan coklat atau oranye yang terkandung dalam kuarsa kotor adalah pirit besi teroksidasi yang umumnya ditemukan dengan emas.
Ibarat sepatah kata bijak "Jangan menilai buku dari sampulnya" Karena bisa saja yang terlihat jelek dipermukaan mungkin merupakan tanda dari sesuatu yang benar benar indah dibawahnya.
Salah satu karakteristik kurasal kotor dan Rapuh yaitu materialnya sangat mudah untuk dihancurkan dengan palu atau sekop
mungkin ada garis emas tipis di bawahnya yang dapat anda kunci untuk menentukan apakah itu emas asli.
Jika Anda mengabaikan batu jelek kotor dan rapuh tersebut, maka kemungkinan besar anda akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan emas. ***